Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter merencanakan pengisian ulang Kartu Multi Trip (KMT) dapat dilakukan melalui aplikasi KRL Access mulai tahun ini.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan rencana tersebut masih dalam proses. Nantinya, pengisian saldo KMT akan lebih mudah karena tidak hanya bisa dilakukan di loket stasiun.
"Tahun ini pengguna KMT akan semakin mudah melakukan isi ulang. Jika saat ini saldo KMT sudah dapat dicek melalui ponsel pada aplikasi KRL Access dengan memanfaatkan fitur NFC, maka tahun ini rencananya isi ulang KMT juga dapat dilakukan melalui aplikasi KRL Access," katanya, Rabu (19/1/2022).
Anne menuturkan, KMT merupakan kartu bertransportasi yang dikeluarkan oleh KAI Commuter bagi para pengguna kereta rel listrik (KRL). Saat ini, kartu ini sudah dapat digunakan untuk membayar parkir di stasiun-stasiun KRL. Bahkan sudah bisa untuk naik Kereta Bandara Soekarno – Hatta.
Selain itu, lanjutnya, mulai Oktober 2021, KMT sedang diuji coba sebagai tiket untuk moda transportasi lain yaitu pada TransJakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Uji coba ini juga akan diperluas dengan pilihan moda transportasi di sejumlah wilayah lainnya.
"Besarnya minat masyarakat terhadap KMT juga didukung KAI Commuter dengan memberlakukan lebih banyak stasiun yang khusus melayani uang elektronik, termasuk KMT," ucap Anne.
Dia memerinci, sepanjang 2021 terdapat 41 stasiun yang menjadi stasiun khusus uang elektronik. Dengan demikian, total saat ini ada 50 Stasiun yang khusus hanya melayani transaksi dengan KMT dan kartu uang elektronik dari bank yang telah bekerja sama dengan KAI Commuter.
Sebagai informasi, KAI Commuter mencatat pembelian KMT oleh pengguna KRL selama 2021 mencapai 2.121.635 unit kartu. Angka tersebut menjadi catatan tertinggi sejak KMT diperkenalkan kepada pengguna KRL pada 2013, dan merupakan peningkatan 171 persen jika dibandingkan tahun lalu yang terjual 781.991 unit.
Penggunaan KMT lebih praktis karena mengurangi antrean dan tidak perlu setiap hari bertransaksi menggunakan uang tunai yang berpotensi menularkan virus karena kerap berpindah tangan.
Secara keseluruhan, saat ini terdapat 5.373.256 kartu yang telah beredar di masyarakat. Bukan itu saja, porsi penggunaan KMT sebagai tiket untuk naik KRL juga semakin besar.
Pada Desember 2021, 61 persen transaksi tiket KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta Solo menggunakan KMT. Angka tersebut meningkat dibanding pada awal tahun tepatnya Januari 2021 yang hanya 54 persen transaksi.