Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi eksternal Indonesia diyakini masih mampu menahan gejolak di tingkat global, salah satunya yang dipicu oleh kebijakan tapering the Fed, Bank Sentral Amerika Serikat.
Ekonom Bank Mandiri Dian Ayu Yustina mengatakan dari sisi eksternal, neraca perdagangan Indonesia terus menunjukkan tren surplus yang meningkat.
Pada Oktober 2021, surplus neraca perdagangan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar US$5,7 miliar.
“Berkah harga komoditas beberapa bulan belakangan telah menyebabkan kinerja ekspor meningkat signifikan, sehingga menyebabkan surplus neraca dagang dalam beberapa bulan terakhir juga mencapai level yang sangat tinggi,” katanya dalam acara Media Gathering virtual, Rabu (8/12/2021).
Tercatat, surplus neraca perdagangan secara akumulasi, dari Januari hingga Oktober 2021 mencapai US$30,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan Januari hingga Oktober 2020 yang tercatat sebesar US$16,9 miliar.
Lebih lanjut, neraca transaksi berjalan Indonesia pada kuartal III/2021 mengalami surplus US$4,47 miliar atau 1,49 persen terhadap PDB, didorong oleh peningkatan surplus neraca barang.
Baca Juga
Kondisi eksternal Indonesia yang sangat baik tersebut diperkirakan akan mampu menahan gejolak pasar yang timbul karena dampak dari normalisasi kebijakan moneter di negara- negara maju khususnya Amerika Serikat.
“Performa yang sangat baik dari indikator eksternal ini seharusnya bisa menopang pergerakan nilai tukar rupiah,” jelas Dian.