Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan properti komersial mulai menunjukkan perbaikan di kuartal III/2021, meskipun masih tumbuh terbatas secara tahunan.
Berdasarkan laporan Perkembangan Properti Komersial (PPKOM) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, indeks properti komersial kuartal III/2021 tumbuh 0,13 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 0,06 persen (yoy), maupun kuartal III/2020 sebesar 0,05 persen (yoy).
Bank Indonesia menyebut perbaikan permintaan didorong oleh kategori jual yang mengalami peningkatan sebesar 0,12 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal II/2021 yang sebesar 0,03 persen (yoy).
Hal itu khususnya didorong oleh segmen lahan industri karena adanya penambahan pasokan di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) dengan menawarkan harga peluncuran.
Selain itu, adanya peningkatan inkuiri dari tenant di bidang data center menjadi indikator pemulihan permintaan properti komersial, khususnya di segmen lahan industri.
Dari sisi kategori sewa, permintaan properti komersial secara umum cenderung melambat, tercatat hanya tumbuh 1,48 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II/2021 yang sebesar 4,86 persen (yoy).
Baca Juga
Permintaan pada segmen perkantoran sewa dan hotel yang melambat sebagai dampak dari PPKM darurat menjadi faktor yang mempengaruhi hal tersebut.
“Berdasarkan informasi di lapangan, okupansi rate hotel rerata 15 persen hingga 20 persen pada periode Juli–Agustus 2021,” tulis Bank Indonesia yang dikutip, Selasa (16/11/2021).
Secara kuartalan, permintaan properti komersial mulai menunjukkan kenaikan meskipun masih terbatas.
Indeks permintaan properti komersial pada kuartal III/2021 tumbuh positif 0,08 persen (qtq), lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang terkontraksi -0,01% (qtq), maupun dengan kuartal III/2020 yang tumbuh 0,01 persen (qtq).
Berdasarkan segmen, permintaan untuk lahan industri mengalami perbaikan, dengan mayoritas permintaan didominasi oleh tenant existing dari perusahaan internasional.