Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 nyatanya tidak membuat daya beli seluruh masyarakat menurun. Indonesia Property Watch (IPW) mencatat masyarakat menengah atas justru cukup agresif membeli produk properti komersial di tengah pandemi.
Ali Tranghanda, CEO IPW, mengatakan bahwa masyarakat masih memiliki daya beli di pasar properti meski pandemic Covid-19 belum usai. Hanya saja, saat ini kondisi pasar hanya terbatas pada produk dengan rentang harga tertentu.
Ali menuturkan, ruko menjadi salah satu produk properti komersial yang diminati di tengah pandemi. Fasilitas pendukung, lingkungan, dan harga menjadi beberapa faktor penentu dari pertimbangan masyarakat dalam memilih ruko di tengah pandemi.
“Ruko yang diminati tentunya yang lokasinya sudah ramai dan memiliki fasilitas lengkap di sekitarnya,” katanya, Senin (27/9/2021).
Menurutnya, kebijakan work from home (WFH) juga ikut membuat pembelian ruko meningkat di saat pandemi. Pasalnya, ruko bisa dijadikan sebagai tempat bekerja oleh pelaku usaha, sambil tetap menerapkan protokol Kesehatan.
Sementara itu, Wahyu Sulistio, Direktur PT Metropolitan Land Tbk., mengatakan bahwa pihaknya tidak terlalu agresif dalam menawarkan ruko, meski permintaannya cukup tinggi.
“Permintaan properti komersial untuk ruko ini memang sangat tinggi,” ujarnya.
Saat ini, kontribusi ruko terhadap total penjualan perusahaan hanya berkisar 10 persen. Namun demikian, Metropolitan Land akan menawarkan ruko di Metland Cibitung dan Transyogi untuk memenuhi permintaan masyarakat.
