Bisnis.com, JAKARTA — Sektor properti ditetapkan sebagai salah satu lokomotif penggerak pemulihan ekonomi nasional pascapandemi.
Melalui berbagai kebijakan strategis, pemerintah memberi dukungan nyata sebagai contoh melalui Bank Indonesia yang memberlakukan pelonggaran rasio loan to value dan perpanjangan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah tahun ini agar sektor properti dapat bangkit dan berkontribusi dalam percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kebijakan ini bukan hanya berhasil mendongkrak kenaikan penjualan hunian rumah tapak, melainkan juga berdampak sangat positif terhadap hunian komersial.
Data Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mencatat realisasi penjualan rumah komersial di seluruh Indonesia pada tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 223% menjadi 73.518 unit dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang hanya 22.721 unit. Data ini menunjukkan tren positif pasar properti nasional.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady mengatakan bahwa perekonomian nasional khususnya industri properti telah menunjukkan kondisi semakin membaik dengan dukungan kebijakan pemerintah dan minat beli masyarakat yang terus meningkat.
Sebagai pengembang, perseroan harus inovatif dan jeli memanfaatkan peluang dalam menjawab tantangan pascapandemi.
Baca Juga
“Kami melihat bahwa sasaran kini tak hanya pada produk residensial, tetapi juga produk komersial karena pandemi justru melahirkan tren baru selain WFH [work from home] yaitu munculnya peluang usaha dan bisnis baru yang semakin berkembang sehingga permintaan pasar terhadap produk komersial mengalami peningkatan,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (7/8/2022).
Untuk itu, tuturnya, pada kuartal II/2022, LPKR tengah mempersiapkan proyek rumah komersial dengan konsep baru yang menjadi pusat lingkungan dan komunitas.
“Desain proyek properti komersial yang memungkinkan penggunaan secara maksimal sebagai tempat tinggal sekaligus tempat usaha dan dapat memberikan peningkatan nilai investasi ke depannya.”