Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat meresmikan layanan Teman Bus melalui Program Buy The Service (BTS) pada Trans Mamminasata di Kota Makassar.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan kehadiran BTS Trans Mamminasata tersebut adalah dalam rangka memperkuat konektivitas khususnya di Indonesia Timur.
"Ini pertama kalinya kami [Kemenhub] melaksanakan program BTS untuk wilayah Indonesia Timur yakni di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya Kota Makassar," kata Budi, Minggu (14/11/2021).
Sebelumnya, ujar Budi, angkutan massal perkotaan dengan skema BTS ini sudah dimulai sejak 2020 di kota-kota besar seperti di Medan, Yogyakarta, Solo, Denpasar, maupun Palembang.
Sementara khusus untuk tahun ini, lanjutnya, Kemenhub juga tengah mengembangkan kembali program BTS di lima kota metropolitan lainnya salah satunya Kota Makassar.
"Kebijakan ini sebagaimana implementasi dari UU 22/2009 yaitu pemerintah hadir untuk menyiapkan angkutan massal perkotaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yakni menyediakan angkutan yang nyaman, murah, dan mudah diakses," imbuhnya.
Baca Juga
Sementara itu Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Suharto mengatakan, layanan yang dinamakan Trans Mamminasata ini hadir dengan menyediakan sebanyak 81 unit bus yang melayani penumpang di empat rute layanan dengan 261 titik halte yang jam operasionalnya dimulai pukul 06.00 hingga 23.00 WITA.
Keempat rute tersebut, terangnya, meliputi Koridor 1 Terminal Mallengkeri - UNHAS (melalui Jl. Metro Tj. Bunga) sebanyak 21 unit bus, Koridor 2 Mall Panakkukang - Bandara Sultan Hasanuddin sebanyak 18 unit bus, Koridor 3 Kampus 2 PNUP - Kampus 2 PIP sebanyak 25 unit bus, dan Koridor 4 Pelabuhan Soekarno Hatta - UIN Samata sebanyak 17 unit bus.
"Semua bus tersebut akan dilayani armada yang tentunya telah dipersiapkan diantaranya yaitu ramah terhadap penyandang disabilitas. Diharapkan melalui program BTS ini simpul-simpul transportasi dapat saling terhubung seperti halnya Bandara Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Soekarno Hatta," sebut Suharto.