Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Baru Uji Coba, BisKita Sudah Angkut 10.977 Warga Bogor

BisKita telah mengangkut 10.977 penumpang di Kota Bogor dalam sepekan saat masa uji coba.
Rahmi Yati
Rahmi Yati - Bisnis.com 09 November 2021  |  12:54 WIB
Baru Uji Coba, BisKita Sudah Angkut 10.977 Warga Bogor
BisKita Trans Pakuan di Bogor. - Dok. BPTJ

Bisnis.com, JAKARTA - Layanan BisKita Trans Pakuan yang diluncurkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah melayani 10.977 penumpang di Kota Bogor.

Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi mengatakan meski hingga kini layanan BisKita Trans Pakuan baru beroperasi di satu rute yaitu Koridor Stasiun Bogor-Ciparigi, terdapat kecenderungan jumlah penumpang semakin meningkat.

"Jika pada hari pertama peluncuran penumpang baru tercatat 733 orang, maka rata-rata penumpang per hari saat ini sudah mencapai 1.830 orang dengan jumlah penumpang terbanyak 2.400 orang pada Sabtu [6/11/2011]," ujarnya, Selasa (9/11/2021).

Bahkan Tatan menuturkan, Koridor Stasiun Bogor -Ciparigi yang dilayani 10 unit bus ini load factor sudah mencapai 66 persen hanya dalam waktu satu pekan.

Antusiasme warga Kota Bogor ini, kata dia, dapat menjadi semangat bagi operator dan semua pihak yang terlibat untuk meningkatkan pelayanan. Meski begitu, hasil evaluasi menunjukkan memang masih banyak yang harus diperbaiki setelah satu pekan uji coba berlangsung baik meliputi sarana, prasarana maupun operasional.

"Memang tidak mungkin sebuah layanan publik yang baru operasional, langsung berfungsi maksimal tanpa kekurangan, dan itulah perlunya uji coba sehingga dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan,” imbuhnya.

Adapun dia memerinci, beberapa kekurangan yang ditemui pada aspek sarana misalnya belum ada tanda informasi larangan makan/minum di dalam bus, belum terdapat hand sanitizer ataupun adanya unit armada yang AC-nya kurang dingin.

Sementara itu, sambung Tatan, kekurangan menyangkut prasarana dan hambatan operasional misalnya kondisi halte belum steril, masih kurangnya rambu stop serta dukungan pengaturan lalu lintas sepanjang koridor.

"Dari kegiatan evaluasi yang dilaksanakan, semua pihak telah mengetahui dan menyepakai hal-hal yang harus diperbaiki. Seperti misalnya Perusahaan Daerah Jasa Transportasi [PDJT] Kota Bogor sebagai operator menyanggupi untuk memperbaiki aspek layanan sarana, sementara Dishub Kota Bogor juga terus akan meningkatkan dukungan terkait aspek prasarana dan pengamanan lalu lintas koridor," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

BPTJ-Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top