Bisnis.com, JAKARTA - Sari Kaarina Heikkila sering berkunjung ke Indonesia saat empat tahun tinggal di Singapura. Dari situlah, Sasu, nama panggilannya, mengaku jatuh cinta pada keindahan furnitur atau produk olahan kayu Indonesia.
Dia pun akhirnya mendirikan Sasu’s Playhouse yang telah membeli produk olahan kayu secara langsung dari para pengrajin Indonesia sejak 2000, khususnya furnitur dan aksesoris kayu jati dari Solo dan Yogyakarta.
Selama 21 terakhir, importir yang berkantor pusat di kota seni yang bersejarah yaitu, kota Porvoo di Finlandia, ini mengimpor produk olahan kayu barang jadi dari Indonesia dan tidak membeli bahan baku mentah kayu.
Sasu's Playhouse juga membeli furnitur yang didaur ulang seperti pintu-pintu kayu, dekorasi interior, kaca, meja, bangku, dan lainnya. Furnitur bekas tersebut tidak hanya didaur ulang, tetapi juga didesain dan dirakit kembali sehingga meningkatkan nilai jual (upcycle dan circular economy).
Foto: dok. Sasu’s Playhouse
Dengan kolaborasi yang baik dengan pengrajin Indonesia, nilai impor produk olahan kayu Sasu's Playhouse dari Indonesia terus bertumbuh bahkan di tengah pandemi Covid-19. Pada 2017, nilai impornya sebesar lebih dari US$26 ribu dan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya mencapai lebih dari 4 kali lipat di tahun 2020.
Promosi dan Peningkatan Nilai Tambah
Menjalin hubungan baik dengan pengrajin di Indonesia, Sasu mampu memesan beberapa produk kerajinan sesuai desainnya sendiri. Sasu’s Playhouse membantu perkembangan ekonomi kreatif Indonesia dengan memadukan antara desain dari Finlandia dengan kecakapan pengrajin dan kualitas bahan baku dari Indonesia.
Perusahaan ini mendukung kewirausahaan UKM furnitur berorientasi ekspor di Indonesia melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan sharing keilmuan desain furnitur serta metode yang tepat agar kayu yang dibuat menjadi furnitur.
Berkat kolaborasi itu, Sasu pun berhasil mengatasi tantangan utama impor produk furnitur atau produk olahan kayu asal Indonesia jadi untuk masuk pasar Finlandia dan Eropa Utara yakni sifat kayu yang harus disesuaikan untuk iklim Artika.
“Kami menemukan solusi dari permasalahan itu, sehingga kualitas produk olahan kayu Indonesia dapat tetap optimal setelah sampai di Finlandia dan mampu bertahan untuk jangka waktu pemakaian yang lama,” ungkapnya.
Foto: dok. Sasu’s Playhouse
Di sisi lain, Sasu juga membantu konsumen Finlandia memesan desain yang mereka inginkan untuk dibuat di Indonesia. Sasu’s Playhouse juga mengedukasi konsumen Finlandia bahwa produk olahan kayu asal Indonesia tidak hanya berkualitas tetapi juga ramah lingkungan.
Bahkan, Sasu’s Playhouse mempromosikan Indonesia secara terus menerus di berbagai media cetak, media daring, dan pameran perumahan dan furnitur di Finlandia.
“Hal ini sangat baik tidak hanya bagi citra Indonesia di masyarakat Internasional, tetapi juga baik bagi perdagangan internasional antara Indonesia dengan negara sahabat, dalam hal ini masyarakat Uni Eropa, khususnya Finlandia.”
Selain mencintai keunggulan pengrajin Indonesia dan keunikan produk olahan kayu Indonesia, Sasu’s Playhouse mendukung implementasi FLEGT License antara Republik Indonesia, Uni Eropa, dan negara-negara anggota Uni Eropa (termasuk Finlandia). Produk olahan kayu yang diimpor oleh Sasu’s Playhouse telah memenuhi persyaratan legalitas kayu dan memiliki sertifikat legalitas kayu (SVLK) serta FLEGT License yang mendukung pelestarian hutan Indonesia dan memastikan legalitas kayu yang diimpor dari Indonesia.
Foto: dok. Sasu’s Playhouse
Alhasil, produk furnitur dan dekorasi yang dijual Sasu’s Playhouse sangat digemari masyarakat Finlandia. Menariknya, di tengah pandemi Covid-19, justru terjadi peningkatan permintaan terhadap produk furnitur dari Indonesia melalui Sasu’s Playhouse.
“Mengingat terdapatnya kebutuhan yang tinggi untuk mempercantik interior rumah,” ungkapnya.
Dengan loyalitas yang ditunjukkannya, berikut upayanya berkolaborasi dengan UKM Indonesia untuk meningkatkan daya saing produk furnitur Indonesia, Sasu’s Playhouse tercatat sebagai salah satu penerima Penghargaan Primaduta (Primaduta Award) tahun 2021.
Penghargaan Primaduta merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) kepada para pembeli mancanegara atas dukungan dan loyalitasnya, secara berkesinambungan membeli produk Indonesia, dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan setiap tahun.