Bisnis.com, JAKARTA - Libya dihadapkan pada konflik berbahaya dalam satu dekade terakhir. Selain itu, pandemi Covid-19 pun menjadi tantangan bagi negara yang terletak di Afrika Utara tersebut.
Namun, kendala tersebut tidak menyurutkan niat Abdulaziz Mohamed Abdulsalam Shabash, pemilik dan sekaligus CEO Alfosol Alarbaa Co, untuk terus mengimpor produk makanan, minuman dan produk pembersih dari Indonesia.
Lihat saja nilai pembelian atau impor Alfosol Alarbaa Co pada 2020 tercatat sebesar Rp5,9 miliar (FOB) atau bertumbuh 29,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun yang sama, pangsa pasar Alfosol Alarbaa Co terhadap ekspor Indonesia ke Libya pun mencapai 2,72% atau meningkat hingga 124,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Abdulaziz Shabash mengaku Alfosol Alarbaa Co telah mengimpor produk dari Indonesia sejak 2003 dan berlanjut hingga saat ini. Hal itu, jelas dia, dimungkinkan dengan kuatnya minat pasar Libya terhadap produk makanan Indonesia dan produk deterjen atau alat pembersih.
Foto: dok. Alfosol Alarbaa Co
“Faktor yang mendorong Alfosol Alarbaa Co mengimpor adalah] kualitas dan penerimaan pasar Libya untuk produk Indonesia,” jelas Abdulaziz Shabash.
Produk dari Indonesia diperolehnya dengan membeli dari distributor maupun dari mitra usaha langsung. Tercatat sejumlah mitra usaha dari Indonesia yang digandeng Alfosol Alarbaa Co antara lain adalah PT Santos Jaya Abadi, PT Serena Indopangan dan PD Jaya Makmur.
Promosi Produk Indonesia
Alfosol Alarbaa Co menjadi salah satu importir yang sangat aktif mempromosikan produk Indonesia di dalam agenda pameran yang diselenggarakan di Libya.
Sebelum Covid-19 mewabah, Abdulaziz Shabash menjelaskan stand produk Indonesia di bahkan menjadi favorit kedua Tripoli Fair 2019. Teranyar, stand importir produk bahan makanan Indonesia di Misurata Fair yang dihelar Maret 2021 banyak dikunjungi kendati pandemi Covid-19 masih merebak.
Importir ini pun dilaporkan sangat aktif mendorong dan berkontribusi pada kegiatan soft diplomacy yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Tripoli.
Melalui toko yang berlokasi di Tripoli, Ibu Kota Libya, Alfosol Alarbaa Co memasarkan beragam produk impor dari Indonesia. Untuk menarik minat pembeli, dia pun menjalankan program promosi yang memungkinkan peminat untuk mencoba produk impor dari Tanah Air.
Dengan mengandalkan produk dari Indonesia, Abdulaziz Shabash pun mengakui Alfosol Alarbaa Co masih mampu bersaing dengan pelaku usaha lain di Libya.
“Terima kasih Tuhan, bisa bersaing di Libya,” jelas dia.
Foto: dok. Alfosol Alarbaa Co
Saat ini, sambung Abdulaziz Shabash, peningkatan biaya pengangkutan laut yang tinggi menjadi tantangan. Namun, kendala itu tidak menghalangi rencana Alfosol Alarbaa Co untuk meningkatkan volume impor produk dari Indonesia.
“Rencana Alfosol Alarbaa Co ke depan adalah meningkatkan jumlah impor dengan fokus sekarang makanan dan kebersihan,” jelasnya.
Berkat loyalitas dan dukungannya terhadap produk Indonesia, Alfosol Alarbaa Co dianugerahi oleh pemerintah Indonesia Penghargaan Primaduta (Primaduta Award) 2021.
Penghargaan Primaduta merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) kepada para pembeli mancanegara atas dukungan dan loyalitasnya, secara berkesinambungan membeli produk Indonesia, dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan setiap tahun.