Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Terima Pinjaman Bank Dunia Rp4,94 Triliun untuk Proyek PLTA Cisokan

Pembiayaan ini akan mendukung pembangunan PLTA pumped storage di hulu sungai Cisokan yang berlokasi di antara Jakarta dan Bandung dengan kapasitas 1.040 MegaWatt (MW).
Karyawati beraktivitas di kantor Bank Dunia, di Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati beraktivitas di kantor Bank Dunia, di Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia menyetujui pinjaman senilai US$380 juta atau Rp4,94 triliun (kurs US$14,300) untuk pengembangan PLTA pumped storage yang pertama di Indonesia, PLTA Cisokan.

Pembangunan PLTA ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik pada saat beban puncak, seraya mendukung transisi energi dan pencapaian tujuan penurunan emisi karbon negara ini.

Satu Kahkonen, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, mengatakan pihaknya nyambut baik proyek ini karena akan menjadi yang pertama bagi Indonesia. Proyek ini mencerminkan suatu titik balik dalam perjalanan menuju dekarbonisasi di Indonesia.

"Bank Dunia akan terus mendukung negara ini dalam berbagai upayanya untuk mencapai suatu pembangunan yang berketahanan, berkelanjutan, serta inklusif sehingga memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia pada saat ini maupun di masa yang akan datang,” kata Satu Kahkonen, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (11/9/2021).

Pembiayaan ini akan mendukung pembangunan PLTA pumped storage di hulu sungai Cisokan yang berlokasi di antara Jakarta dan Bandung dengan kapasitas 1.040 MegaWatt (MW).

Fasilitas tersebut kelak memungkinkan penambahan kapasitas pembangkitan listrik yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan pada saat beban puncak, memberikan kapasitas penyimpanan yang besar untuk memungkinkan diterimanya energi terbarukan dalam jumlah yang lebih besar lagi, serta, karena lokasinya yang dekat dengan dua pusat permintaan tenaga listrik yang besar, maka akan meringankan beban jaringan transmisi.

Sebagai hasilnya, penyediaan listrik yang lebih ramah lingkungan dan dapat diandalkan akan menguntungkan bagi konsumen di Jawa dan Bali.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menuturkan pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui, di antaranya, pengembangan energi terbarukan, upaya konservasi energi, serta penggunaan teknologi energi bersih.

"Di samping itu, emisi yang terkurangi dari sektor energi didorong oleh berbagai aksi seperti misalnya pengadaan tenaga listrik oleh pembangkit energi baru dan terbarukan serta penerapan efisiensi energi,” ucap Arifin.

Lebih dari 80 persen tenaga listrik yang dihasilkan untuk jaringan listrik Jawa-Bali, yang menyediakan listrik bagi 70 persen penduduk Indonesia, berasal dari bahan bakar fosil, tambahnya.

Upaya penting untuk mendukung agenda dekarbonisasi Indonesia adalah pembangunan fasilitas penyimpanan energi yang memungkinkan integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan tenaga listrik.

"PLTA pumped storage memainkan peranan yang sangat penting pada pendekatan ini," tegasnya.

PLTA pumped storage memanfaatkan dua bendungan pada ketinggian yang berbeda. Pada saat permintaan tenaga listrik sedang rendah maupun ketika tersedia tenaga listrik yang melimpah dari sumber-sumber energi bersih, seperti misalnya tenaga surya, maka tenaga listrik dari jaringan digunakan untuk memompa air ke bendungan atas. 

Tenaga listrik dihasilkan pada saat beban puncak, biasanya pada malam hari, dengan mengalirkan air menuju ke bendungan bawah melalui turbin air, ketika biaya pembangkitan listrik tinggi.

Proyek ini akan membantu meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi sistem dengan menyeimbangkan antara pasokan dengan permintaan, dan oleh karenanya juga meningkatkan keandalan serta kualitas layanan listrik pada jaringan tenaga listrik Jawa-Bali.

Selain itu, proyek PLTA Cisokan ini juga bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam upaya mengintegrasikan berbagai energi terbarukan ke dalam jaringan tenaga listrik Jawa-Bali, serta melakukannya secara berkelanjutan, baik dalam konteks lingkungan maupun sosial.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper