Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTA Malea Beroperasi, Komposisi Bauran Energi di Sulbagsel Berubah

PLTA Malea 2x45 MW merupakan pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP) yang masuk dalam pengawasan PLN UIP Sulawesi.
Ilustrasi: Pekerja mengatur kabel di area Tailrace Tunnel proyek PLTA Jatigede, di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4)./Antara-Aprillio Akbar
Ilustrasi: Pekerja mengatur kabel di area Tailrace Tunnel proyek PLTA Jatigede, di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4)./Antara-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) meningkatkan realisasi bauran energi baru terbarukan (EBT) di Sulawesi Selatan seiring segera beroperasinya PLTA Malea di Kabupaten Tana Toraja. PLTA Malea telah mengantongi sertifikat laik operasi pada 28 Juni 2021.

General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pembangkitan (UIKL) Sulawesi Munawwar Furqan mengatakan bahwa dengan beroperasinya PLTA Malea ini, bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang sebelumnya 29,46 persen atau setara dengan 651 megawatt (MW), kini menjadi sekitar 33,5 persen atau setara 740 MW. Sulawesi memiliki potensi pengembangan energi baru terbarukan yang cukup besar salah satunya adalah air. 

Dia menuturkan, pengoperasian PLTA Malea ini akan menambah keandalan sistem kelistrikan Sulawesi Selatan. Saat ini, beban puncak sistem kelistrikan Sulbagsel mencapai 1.363 MW dengan daya mampu mencapai 2.210 MW. 

"Dengan adanya PLTA ini, cadangan daya menjadi 847 MW,” katanya melalui siaran pers, Jumat (2/7/2021). 

PLTA Malea terletak di aliran Sungai Saddang, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. PLTA ini menggunakan sistem pengambilan air run off river dengan bangunan utama berupa area pengambilan, area saluran penghantar, area tangki peredam, dan area gedung pembangkit. 

“Adanya PLTA ini untuk memaksimalkan potensi energi air di Sulawesi Selatan yang sangat besar, bahkan paling besar di antara 34 provinsi lain. Potensinya mencapai 1.409,9 MW dan dapat dikembangkan menjadi pembangkit PLTA dan PLTM,” imbuh General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Defiar Anis. 

Dia menyebutkan, proses commissioning untuk memastikan siap beroperasinya PLTA Malea 2x45 MW telah rampung dan pembangkit siap untuk beroperasi. Commissioning selesai pada Senin (28/6/2021) pukul 00.30 WITA. Tahap ini dinyatakan selesai setelah pengujian keandalan (reability run) selama 72 jam. 

Commissioning merupakan tahap pengujian terakhir dari pembangunan PLTA Malea. "Kami mengawasi secara langsung proses pengerjaan pengujian. PLTA ini karena merupakan salah satu proyek prioritas PLN pada 2021,” katanya.

PLTA ini memiliki dua unit mesin pembangkit yang masing-masing memiliki kapasitas 45 MW sehingga total kapasitas mencapai 90 MW. PLTA Malea 2x45 MW merupakan pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP) yang masuk dalam pengawasan PLN UIP Sulawesi. PLTA Malea dibangun dan dioperasikan oleh PT Malea Energy. 

Dalam 10 tahun ke depan, PLN membeli listrik dari PLTA Malea sebesar Rp1.398,53 per kilowatt hour (kWh). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper