Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPEM UI : 3 Aspek Ini Perlu Diperhatikan dalam Penerapan OSS RBA

OSS-RBA dapat memperbaiki iklim usaha di Indonesia jika implementasinya dilakukan secara konsisten.
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pendaftaran Online Single Submission di Kantor BKPM, Senin (14/1/2019). JIBI/BISNIS/Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pendaftaran Online Single Submission di Kantor BKPM, Senin (14/1/2019). JIBI/BISNIS/Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Implementasi Online Single Submission (OSS) berbasis risiko atau risk-based approach (RBA) yang merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari UU Cipta Kerja dinilai positif dalam mendorong perbaikan iklim usaha secara nasional.

Sebagaimana diketahui, pemerintah meluncurkan OSS-RBA pada awal Agustus 2021. Dengan OSS-RBA, usaha dengan risiko bahaya yang lebih rendah akan melalui proses dan syarat perizinan yang lebih sederhana dan ringan, demikian sebaliknya.

Kepala Grup Kajian Iklim Usaha dan Rantai Global LPEM UI Mohamad D. Revindo mengatakan OSS-RBA dapat memperbaiki iklim usaha di Indonesia jika implementasinya dilakukan secara konsisten.

Dia menilai berbagai keunggulan yang dimiliki sistem OSS RBA akan memberikan manfaat yang maksimal bagi dunia usaha jika beberapa aspek berikut diperhatikan.

Pertama, menurutnya sosialisasi yang luas dan inklusif perlu terus digencarkan pemerintah agar pelaku bisnis, terutama di daerah tertinggal, yang akses informasi dan keterampilan menggunakan perangkat teknologinya terbatas.

Kedua, yaitu penggunaan dan pemeliharaan sistem dan infrastruktur digital OSS-RBA yang berkualitas.

Dia menyampaikan, salah satu permasalahan utama yang umum dijumpai oleh pelaku usaha dalam menggunakan sistem OSS versi sebelumnya adalah sering tidak responsifnya infrastruktur digital dalam platform OSS.

“Proses mengurus perizinan berusaha bisa memakan waktu berhari-hari akibat lambatnya sistem infrastruktur digital sehingga menurunkan tingkat kepercayaan dan keinginan penggunaan sistem ini oleh dunia usaha. Hambatan ini perlu dibenahi dalam platform OSSRBA,” katanya dalam laporan Analisis Ekonomi, Senin (30/8/2021).

Aspek ketiga, dia menambahkan, platform OSS-RBA masih mengandalkan akses internet dan ketersediaan perangkat digital, seperti laptop, handphone, dan tablet, dalam penggunaannya. Faktanya, beberapa daerah di Indonesia masih memiliki akses listrik dan internet yang terbatas.

“Dalam hal ini pemerintah perlu mendorong ketersediaan akses listrik dan internet secara lebih luas untuk mengoptimumkan jangkauan dari OSS-RBA,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper