Bisnis.com, JAKARTA -- Staf Ahli Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indra Darmawan mengatakan bahwa pada sisa 2021 menjadi tantangan tersendiri. Di saat kucuran modal kembali bergairah, Indonesia kembali dihadapkan pada gelombang lanjutan Covid-19.
Pada semester awal 2021, kasus harian Covid-19 sekitar 2.000 temuan. Mulai Juli, angkanya naik mencapai puluhan ribu. Lonjakan kasus ini tentu membuat mobilitas masyarakat terganggu dan turun. Indra berharap dengan upaya yang dilakukan pemerintah bisa membantu pengusaha untuk melakukan ekspansi bisnis.
“Dengan kemudahan-kemudahan yang kami siapkan melalui OSS [online single submission] yang baru berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja, optimisme itu bisa terjaga pada III/2021 dan IV/2021,” katanya pada diskusi virtual, Kamis (26/8/2021).
Untuk menjaga investasi tetap mengalir ke Tanah Air, Indra menjelaskan bahwa instansinya tidak hanya mengandalkan pada penanaman modal baru.
Komitmen sebelumnya yang mangkrak dan tidak berlanjut disisir ulang. Pada 2019, Kementerian Investasi mencatat ada Rp708 triliun yang mandek.
Masalah tersebut difasilitasi hingga investasi kembali berjalan. Ini terbukti Rp517 triliun komitmen sudah lanjut.
Tahun lalu di saat foreign direct investment (FDI) atau investasi asing global turun sangat drastis hingga 30 persen, Indonesia masih bisa menahannya pada angka satu digit.
“Itu yang akan kita lanjutkan dengan platform yang baru, yaitu OSS untuk membantu pelaku usaha untuk merealisasikan investasinya,” jelasnya.
Hingga semester I/2021, total investasi yang masuk ke Tanah Air Rp442,8 triliun. Presiden Jokowi menarget Rp900 triliun bisa didapat sepanjang tahun.