Produk-produk Pertahanan Buatan Indonesia
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustraian (Kemenperin) mencatat sejumlah produk alpalhankam yang sudah memenuhi kriteria sertifikasi TKDN antara lain jenis senapan mesin kaliber 5,56-7,62 milimeter produksi PT Pindad dengan penggunaan komponen lokal antara 87,71–91,12 persen.
Selanjutnya, senapan petembak runduk kaliber 7,62 milimeter-388 inch (81,69 - 89,36 persen), senapan antiriot kaliber 38 milimeter (67,91-95,14 persen), serta pesawat mortir kaliber 60-81 milimeter (52,75-85,58 persen).
Seluruhnya merupakan senjata ringan dan diproduksi Pindad di Provinsi Jawa Barat.
Senapan SM2 V2 Kal. 7.62mm produksi PT Pindad. /Pindad.com
Belum lama ini, Pindad juga memperkenalkan kendaraan taktis atau rantis terbaru bernama MV2 4x4. Kendaraan ini ditargetkan dapat menembus pasar industri pertahanan ASEAN.
Secara bertahap, Pindad meningkatkan nilai TKDN MV2. MV2 merupakan kendaraan 4x4 pengembangan terbaru yang siap melibas semua medan dengan tampilan desain dan interior yang modern, antara lain baris belakang lebih lega, atap hardtop dengan kanopi yang bisa dilepas pasang menjadi kendaraan double cabin, serta dilengkapi footstep samping.
Kendaraan MV2 dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasi modern dan memungkinkan memenuhi pasar lain selain militer.
Kemampuan manuver yang dimiliki gesit dan andal sebab dilengkapi suspensi yang nyaman digunakan, baik di medan on road maupun off road.
Contoh lain dari produk alpalhankam unggulan yang telah berhasil dikembangkan di dalam negeri antara lain bom militer produksi PT Dahana dengan TKDN sebesar 82,94 persen.
Kepala SBU Perdagangan Industri dan Kelautan PT Sucofindo, Supriyanto menjelaskan, perusahaan tersebut telah melakukan sertifikasi TKDN terhadap PT Dahana untuk produk bom militer P-250L di tahun 2019 dan bom P-100L sasaran anti peluru di tahun 2021.
Bom P-100L. /KKPI.go.id
Selanjutnya terdapat kapal cepat rudal (KCR) 60 meter yang dikenal sebagai KRI Kerambit, produksi PT. PAL Indonesia. Kapal tersebut sebagian besar komponennya memiliki unsur TKDN dan merupakan andalan TNI AL untuk mengawal wilayah pantai Indonesia.