Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurang dari 20 Negara Bisa Tembus Middle Income Trap, RI Siapkan Strategi

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa fenomena tersebut sudah dipelajari. Setidaknya ada empat hal yang bisa dilakukan dan itu juga tengah diterapkan pemerintah.
Foto aerial Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (14/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto aerial Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (14/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Indonesia saat ini berada pada posisi negara berpendapatan menengah (middle income country).

Berdasarkan pengalaman 190 negara, mayoritas berhenti di sana sehingga ada istilah middle income trap.

“Kurang dari 20 negara yang bisa menembus middle income trap. Ini adalah tantangan nyata,” katanya pada sambutan webminar, Rabu (3/8/2021)

Sri Mulyani menjelaskan bahwa fenomena tersebut sudah dipelajari. Setidaknya ada empat hal yang bisa dilakukan dan itu juga tengah diterapkan pemerintah.

Pertama adalah kualitas sumber daya manusia. Mereka yang mampu menginvestasi dan meningkatkan hal ini menjadi kunci untuk naik level sehingga menjadi negara berpendapatan tinggi.

Lalu, infrastruktur. Ini pun sudah sering dibahas pemerintah. Persoalannya saat ini adalah bukan pada butuh atau tidak, melainkan bagaimana membangunnya dengan kualitas baik dan tepat.

Apalagi dunia tengah dihadapkan pada perubahan iklim dan keuangan yang berkelanjutan. Itu sebabnya sektor swasta dibutuhkan di sini.

Ketiga adalah institusi atau umumnya disebut birokrasi dan regulasi. Negara yang bisa keluar dari jebakan, tambah Sri Mulyani, merupakan mereka memiliki tata kelola yang bagus. Baik dari sisi efisiensi, penanganan korupsi, hingga mampu memerangi konflik kepentingan.

Terakhir adalah transformasi ekonomi. Saat ini, Indonesia sendang menuju ekonomi berbasis digital, simpel, dan kompetitif.

“Ini adalah reformasi yang diterjemahkan dalam Undang-Undang [UU] Cipta Kerja, UU Perpajakan dan dari sisi kemampuan mengurangi berbagai peraturan-peraturan yang membebani dunia usaha,” kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper