Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengebut proses pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi di Jawa Timur agar pekerjaan konstruksi dapat dimulai tahun depan.
Adi Prasetyanto, Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB), kelompok usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi, mencatat progres pembebasan lahan untuk seksi 1 ruas Probolinggo–Besuki sepanjang 29,6 km mencapai 24,88 persen hingga akhir bulan ini.
Adi mengatakan bahwa sesuai dengan jadwal, pembebasan lahan untuk seksi 1 ditargetkan selesai pada akhir 2021, sehingga rencana pengerjaan kontruksi untuk seksi 1 Ruas Probolinggo–Besuki dapat dimulai pada 2022.
Jika semuanya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, menurut dia, target penyelesaian konstruksi untuk seksi 1 dapat rampung pada 2024.
“Pelaksanaan konstruksi sekarang belum dapat dimulai, sehingga fokus JPB kini mendukung Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mempercepat proses pembebasan lahan untuk seksi 1 Probolinggo–Besuki, agar target dari pengerjaan konstruksi sesuai dengan jadwal,” jelas Adi.
Upaya yang telah dilakukan PT JPB bersama PPK untuk percepatan antara lain dengan mengusulkan alokasi pengadaan pendanaan tanah pada 2021, berkoordinasi dengan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca Juga
Dia menambahkan saat ini yang menjadi prioritas dari PT JPB adalah seksi 1 Ruas Probolinggo–Besuki di Kabupaten Probolinggo, menyesuaikan dengan rencana alokasi pendanaan tanah dari pemerintah.
Namun, lanjut Adi, pihakinya juga terus melakukan monitoring untuk Seksi 2 Besuki–Bajulmati (Kabupaten Situbondo) sepanjang 110,9 km serta seksi 3 Bajulmati–Ketapang (Kabupaten Banyuwangi) sepanjang 31 km yang proses pembebasan lahannya juga terus berlangsung.
“Pada Juni 2021 lalu juga dilaksanakan pembayaran uang ganti kerugian untuk 22 bidang lahan menggunakan pembayaran langsung Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN),” ujarnya.
Melalui keterangan tertulis pada Kamis (29/7/2021), dia menjelaskan bahwa selama masa pandemi Covid-19, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, PT JPB tetap berupaya merealisasikan target-target, salah satunya yaitu ditandatanganinya Hasil Penataan Batas Areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi Seksi 1 oleh Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
PT JPB juga selalu memaksimalkan pertemuan secara daring untuk terus aktif berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi di antaranya berkoordinasi dengan Kementerian PUPR soal desain jalan tol dan prioritas pembebasan lahan, pengurusan izin persilangan rel kereta dengan Kementerian Perhubungan, serta dengan LMAN untuk proses, mekanisme, dan penggantian pembayaran uang ganti kerugian.
Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi dengan total panjang 171,516 km akan menjadi titik akhir jaringan Jalan Tol Trans Jawa dengan masa konsesi 35 tahun dan total investasi Rp23,3 triliun. Jika sudah terbangun nanti, ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa akan terhubung dengan jalan tol sehingga mempermudah mobilitas orang, barang, dan jasa.