Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Petik Pelajaran Berharga dari Cara Inggris Tekan Varian Delta Covid-19

Varian yang dimulai dari India ini telah menyebar ke semua benua di dunia, termasuk Inggis. Akan tetapi di negara penemu sepakbola tersebut angka kematian bisa di tekan meski kasus harian naik akibat varian Delta.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam Dialogue KiTa, Jumat (2/10/2020)/ Jaffry Prakoso-Bisnis
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam Dialogue KiTa, Jumat (2/10/2020)/ Jaffry Prakoso-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan bahwa seluruh elemen dari pemerintah hingga masyarakat tidak boleh lengah terhadap Covid-19, terutama varian Delta. Virus ini penyebarannya dua kali lipat dari sebelumnya sehingga sudah menjalar ke banyak negara di dunia.

Varian yang dimulai dari India ini telah menyebar ke semua benua di dunia, termasuk Inggis. Akan tetapi di negara penemu sepakbola tersebut angka kematian bisa di tekan meski kasus harian naik akibat varian Delta.

“Satu yang bisa kita pelajari adalah kalau vaksinasi tingggi, dampak korban jiwa relatif minimum. Contohnya di Inggris. Korban jiwa bisa ditekan. Itu kenapa kita ingin dorong percepatan vaksinasi,” katanya melalui konferensi pers virtual, Jumat (9/7/2021).

Febrio menjelaskan bahwa oleh karena itu, strategi yang paling penting saat ini selain melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat adalah vaksinasi. Ini akan dipercepat.

Berdasarkan data Kemenkeu, vaksinasi pertama hingga kemarin sudah mencapai 34,86 juta dan kedua 14,62 juta. Pemerintah ingin lebih digenjot lagi.

Oleh karena itu dalam sebulan terakhir pihak yang memberikan layanan vaksinasi bukan hanya dari sisi tenaga kesehatan, tapi juga TNI, Polri, hingga mahasiswa kedokteran.

Harapannya, vaksinasi di atas 2 juta per hari bisa tercapai. Dengan begitu, kekebalan berkelompok (herd immunity) tercipta pada akhir tahun.

“Di mana 70 persen dari populasi kita yaitu, 181,5 juta penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi sebelum akhir tahun. Ini yang diharapkan menjadi ujung tombak untuk menurunkan kasus harian yang sedang dihadapi,” jelas Febrio.

Gelombang lanjutan Covid-19 membuat pemerintah mengoreksi ke bawah prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini. Sebelum ada lonjakan kasus, proyeksi ada dalam rentang 4,5 persen sampai 5,3 persen. Kini turun menjadi 3,7 persen sampai 4,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper