Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Terapkan Teknologi HEX Straddle Packer di Blok Mahakam

Inovasi teknologi ini merupakan salah satu upaya PHM untuk mencari cara dalam meningkatkan produksi migas dengan harapan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan.
Fasilitas produksi Pertamina Hulu Mahakam. Istimewa/SKK Migas
Fasilitas produksi Pertamina Hulu Mahakam. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) kembali mengembangkan inovasi dalam mempertahankan produksi minyak dan gas bumi dari lapangan-lapangan yang telah mature atau tua di wilayah kerja (WK) Mahakam. 

Inovasi yang dikembangkan tersebut adalah teknologi HEX Straddle Packer (High Expansion Straddle Packer) untuk mengatasi masalah produksi air di sumur NB-104 di Lapangan Sisi Nubi.

Laju produksi air yang berlebih dapat menurunkan produksi migas dari sumur sehingga dibutuhkan cara untuk menutup zona-zona reservoir yang memproduksi air. Salah satu tantangan di WK Mahakam adalah situasi dan karakter reservoir di WK Mahakam yang sangat unik dan berbeda-beda, karena lokasinya yang berada di delta Sungai Mahakam, yang dikenal dengan deltaic system.

Dikutip dari siaran pers, Sabtu (19/6/2021), karena kondisi sumur yang berbeda-beda, pekerjaan menutup zona reservoir ini tidak mudah. Misalnya, di sumur NB-104 lokasi reservoir yang memproduksi air berada di bawah zona restriksi, sehingga cara-cara konvensional seperti pemasangan tubing patch tidak mungkin diterapkan. 

Untuk itu, tim Well Intervention PHM berkolaborasi dengan Schlumberger dan Interwell mengujicoba teknologi HEX Straddle Packer, yaitu satu teknologi dengan memasang packer yang memiliki dimensi ramping untuk melewati restriksi dan kemudian dengan kemampuan high expansion mengisolasi zona target. Dengan menggunakan teknologi ini, hasilnya zona air bisa ditutup sesuai target dan zona gas yang ada di bawah zona air tadi bisa kembali diproduksikan.

Teknologi yang pertama kali diterapkan di Indonesia oleh PHM ini telah sukses dipasang pada April 2021 lalu dengan mode SIMOPS (simultaneous operation) antara remote operation well intervention (WLI) dan hydraulic workover unit (HWU). Kini sumur NB-104  telah dapat berproduksi kembali, tanpa diperlukan aktivitas intervensi yang lebih kompleks lagi.

“Inovasi teknologi ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan di PHM untuk mencari cara dalam meningkatkan produksi migas dengan harapan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan,” kata Agus Amperianto, General Manager Pertamina SubHolding Upstream Zona 8.

Menurut dia, pengembangan  berbagai teknologi adalah kunci untuk membuka potensi baru serta terbukti mampu memangkas berbagai biaya operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper