Bisnis.com, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Mei 2021 dan melanjutkan tren selama 13 bulan berturut-turut. Surplus bahkan menjadi yang tertinggi sepanjang 2021 meski aktivitas ekspor dan impor mengalami penurunan secara bulanan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengemukakan bahwa surplus pada Mei 2021 mencapai US$2,36 miliar. Surplus ini lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada April sebesar US$2,28 miliar.
“Surplus pada Mei lebih tinggi dari pada April dan merupakan yang tertinggi selama 2021. Kita harap perdagangan dapat terus mencetak surplus dengan performa yang lebih baik,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga
Surplus perdagangan tetap dinikmati Indonesia meski secara bulanan terjadi penurunan ekspor maupun impor. Dibandingkan dengan April 2021, ekspor pada Mei 2021 turun 10,25 persen menjadi US$16,60 miliar. Sementara untuk impor turun 12,16 persen secara bulanan menjadi US$14,23 miliar.
Suhariyanto mengatakan penurunan ini merupakan hal yang lumrah usai Ramadan dan Lebaran. Secara historis, ekspor dan impor Indonesia memperlihatkan penurunan pada bulan-bulan yang bertepatan dengan festive season.
“Ini hal yang biasa karena setelah Ramadan dan Lebaran. Namun secara tahunan ada pertumbuhan tinggi dibandingkan dengan tahun lalu ketika awal pandemi,” kata dia.