Bisnis.com, JAKARTA – Banyaknya warga Amerika Serikat yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran meningkat pekan lalu secara tidak terduga.
Hal tersebut terjadi meskipun pemulihan bursa kerja mulai pulih seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi, yang didorong oleh upaya vaksinasi dan stimulus fiskal yang masif.
Dilansir dari Channelnewsasia.com (1/3/2021), kondisi tersebut dikonfirmasi dari sumber data pada hari yang sama. Data menunjukkan aktivitas manufaktur pada Maret lalu yang melonjak di level tertinggi selama 37 tahun, dengan tingkat pekerjaan di pabrik-pabrik mencapai level tertinggi sejak Februari 2018.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan-perusahaan di AS pada Maret lalu juga merupakan yang paling sedikit selama lebih dari 2,5 tahun.
Klaim awal telah terdistorsi oleh simpanan, banyak pengajuan dan penipuan, sehingga sulit untuk mendapatkan sinyal yang jelas tentang kesehatan pasar tenaga kerja dari data mingguan.
“Klaim pengangguran yang lebih tinggi dalam beberapa minggu terakhir tidak mengurangi tren penurunan yang kuat, yang akan terus berlanjut dengan dibukanya kembali ekonomi lokal dan negara bagian, dan percepatan vaksinasi,” kata ekonom Perusahaan Navy Federal Credit Union di Vienna, Virginia Robert Frick dalam wawacaranya bersama Reuters, (1/3/2021).
Baca Juga
Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian melonjak 61.000 ke penyesuaian musiman 719.000 untuk pekan yang berakhir pada 27 Maret lalu.
Data pada minggu sebelumnya direvisi untuk menunjukkan 26.000 aplikasi yang lebih sedikit dari yang sebelumnya dilaporkan. Hal ini pun mendorong turunnya total pengajuan menjadi 658.000, atau di bawah 665.000 seperti selama resesi 2007-2009. Di pasar tenaga kerja yang sehat, klaim biasanya berkisar antara 200.000 hingga 250.000.
Pemerintah merevisi data klaim dari 2016, yang menunjukkan pengajuan klaim mencapai rekor 6,149 juta pada April 2020, dari sebelumnya 6,867 juta pada Maret 2020.
Sebanyak 79 juta klaim diajukan di bawah program the regular state (UI) sejak pertengahan Maret 2020 ketika penutupan wajib atas usaha non-esensial seperti restoran, bar, dan pusat kebugaran diberlakukan di banyak negara bagian untuk memperlambat gelombang pertama Covid-19.
Sekitar 28 juta lebih aplikasi diajukan di bawah program Bantuan Pengangguran Pandemi (Pandemic Unemployment Assistance/PAU) dari pemerintah, yang mencakup wiraswasta, pekerja pertunjukan, dan lainnya yang tidak memenuhi syarat untuk program UI.
“Semuanya setara dengan 70 persen gaji, atau 67 persen pekerjaan rumah tangga, pra-pandemi dan mencerminkan pengajuan duplikat dan penipuan,” kata Sarah House, ekonom senior di Wells Fargo Securities di Charlotte, North Carolina.
Dia menambahkan hal itu juga diikuti dengan perubahan luar biasa di pasar tenaga kerja sejak pandemi Covid-19 dengan beberapa pekerja kehilangan pekerjaan lebih dari sekali karena pembatasan dan aktivitas berfluktuasi tahun lalu.