Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Cipta Karya Tidak Berkurang Banyak Karena Alasan Ini

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti menjelaskan hal tersebut disebakan oleh penambahan anggaran melalui pinjaman dan/atau hibah luar negeri (PHLN) senilai Rp2,42 triliun. Walaupun tidak berkurang terlalu banyak, Diana mengatakan refocusing tersebut membuat pihaknya harus mengurangi target-target pembangunan 2021.
Ilustrasi air cipta karya
Ilustrasi air cipta karya

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan telah melalui proses refocusing senilai Rp3,08 triliun dari anggaran awal Rp26,56 triliun. Namun demikian, anggaran akhir DJCK tercatat mencapai Rp25,89 triliun.

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti menjelaskan hal tersebut disebakan oleh penambahan anggaran melalui pinjaman dan/atau hibah luar negeri (PHLN) senilai Rp2,42 triliun. Walaupun tidak berkurang terlalu banyak, Diana mengatakan refocusing tersebut membuat pihaknya harus mengurangi target-target pembangunan 2021.

"[Refocusing membuat] kami menunda pekerjaan-pekerjaan yang belum lelang. Kami [juga] melakukan perubahan pelaksanaan kegiatan yang single year contract jadi multi years contract," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Kamis (1/4/2021).

Dalam catatan DJCK, mereka memiliki 838 paket konstruksi senilai Rp7,49 triliun. Adapun, total paket yang telah terkontrak baru mencapai 429 paket dengan nilai Rp3,05 triliun.

Sejauh ini, masih ada 283 paket senilai Rp2,94 triliun yang melalui proses lelang. Sementara itu, ada 126 paket senilai Rp1,48 triliun yang belum di lelang.

Dengan kata lain, DJCK akan menunda pelelangan 126 paket konstruksi senilai Rp1,48 triliun sebagai salah satu strategi refocusing 2021. Di samping, itu, Diana mengatakan pihaknya juga akan menunda dukungan DJK terhadap konstruksi Kawasan Industri Subang.

Di samping itu, Diana berujar strategi refocusing pada tahun ini adalah mengurangi target-target konstruksi. Setidaknya ada tiga target yang berkurang pada 2021, yakni pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM), pembangunan ruangan/sekolah, dan pembangunan sarana olah raga.

DJCK mendata target pembanguan SPAM awal 2021 mencapai 2.294 liter per detik (lpd). Walakin, refocusing membuat target tersebut terkoreksi 110 lpd menjadi 2.184 lpd.

Di sisi lain, target pelayanan infrastruktur sanitasi dan persampahan bertambah sebanyak 94.839 kepala keluarga (KK) pada tahun ini. Hal tersebut membuat target akhir infrastruktur sanitasi dan persampahan naik menjadi 1,69 juta KK.

Diana melaporkan pihaknya penyerapan anggaran pada kuartal I/2021 telah mencapai 12,13 persen, sedangkan realisasi fisik berada di kisaran 13,67 persen. Angka tersebut lebih rendah dari rata-rata capaian Kementerian PUPR pada kuartal I/2021, namun demikian lebih tinggi dari rencana awal DJCK dan capaian periode yang sama tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper