Bisnis.com, JAKARTA – Dua nama diduga kuat bakal duduk di posisi strategis holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelabuhan setelah adanya kocok ulang direksi Pelindo I–IV pada awal pekan ini.
Tak dipungkiri adanya perombakan yang dilakukan oleh Kementerian BUMN itu berujung kepada spekulasi terkait dengan isu merger dan sosok yang bakal duduk di posisi strategis tersebut.
Direktur Eksekutif The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengatakan isu merger ini sudah lama mengemuka. Bahkan dia meyakini Kementerian BUMN sudah mengantongi nama-nama yang bakalan menjadi dirut di perusahaan merger tersebut.
Dia memperkirakan mantan Direktur Utama (Dirut) Pelindo Dani Rusli Utama, berpeluang kuat sebagai orang nomor satu di perusahaan merger tersebut. Dani baru saja digantikan oleh Prasetyo sebagai Dirut Pelindo I.
Selain Dani Rusli Utama, Siswanto menyebut nama Dirut Pelindo II Arif Suhartono juga berpotensi besar sebagai nakhoda di perusahaan merger kepelabuhanan itu.
“Jadi menurut saya ada dua nama, antara Dani Rusli Utama dan Arif Suhartono. Kita tinggal tunggu kocokan Menteri BUMN saja,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (18/3/2021).
Baca Juga
Menurut analisanya, pada akhir tahun atau awal tahun depan, proses merger ini akan terealisasi. Pasalnya, skema demi skema telah mulai dijalankan oleh Kementerian BUMN. Salah satunya dengan perombakan Direksi Pelindo I-IV ini.
“Dengan skema ini akan semakin mulus proses merger yang sudah lama diwacanakan. Dan, para Direksi Pelindo I-IV yang baru dirombak ini pasti juga akan menyiapkan langkah-langkah untuk menuju merger,” ujarnya.