Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berharap perusahaan konsorsium Pelabuhan Patimban mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan pelabuhan untuk menekan biaya logistik nasional.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengatakan PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) yang dipimpin oleh Fuad Rizal sebagai pengelola Pelabuhan Patimban telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub.
"PPI secara resmi menjadi operator yang akan mengelola Pelabuhan Patimban dan diharapkan dapat memberi layanan prima serta mampu mengelola pelabuhan seefisien mungkin sehingga mampu berkontribusi mengurangi biaya logistik nasional secara signifikan," kata Djoko dalam siaran pers, Selasa (17/3/2021).
Dia berharap agar sinergi dan kerjasama antara Pemerintah bersama mitra-mitra yang berkomitmen mendukung visi Pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia dapat terus ditingkatkan.
Adapun, lingkup Perjanjian KPBU adalah penyediaan suprastruktur di Pelabuhan Patimban untuk kapasitas terminal petikemas sebesar 3,75 juta TEUs dan kapasitas terminal kendaraan sebesar 600.000 CBUs dengan jangka waktu kerja sama selama 40 tahun.
Pelabuhan Internasional Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok dan memiliki peran yang strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.
Baca Juga
Saat ini pembangunan Pelabuhan Patimban memasuki Fase 1-2 (2021-2026) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas sampai dengan kapasitas 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBUs.