Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Pandemi, Kapasitas Sentra Food Hanya Terpakai Separuh

Sentra Food tetap optimistis tahun ini kendati pandemi Covid-19 belum selesai. Setelah terpukul dengan penurunan produksi dan penjualan tahun lalu, perseroan tetap menggencarkan strategi guna menjaga kinerja salah satunya dengan merilis produk baru.
Strategi perseroan dalam menjaga kapasitas produksi adalah melakukan penetrasi pasar untuk menambah konsumen baru, di samping terus berinovasi produk dan memperkenalkannya ke pasar. /Sentra Food
Strategi perseroan dalam menjaga kapasitas produksi adalah melakukan penetrasi pasar untuk menambah konsumen baru, di samping terus berinovasi produk dan memperkenalkannya ke pasar. /Sentra Food

Bisnis.com, JAKARTA — Sentra Food tetap optimistis tahun ini kendati pandemi Covid-19 belum selesai. Setelah terpukul dengan penurunan produksi dan penjualan tahun lalu, perseroan tetap menggencarkan sejumlah strategi guna menjaga kinerja salah satunya dengan merilis produk baru.

Direktur Utama PT Sentra Food Indonesia Tbk. Agustus Sani Nugroho mengatakan secara keseluruhan, kinerja perseroan dari sisi produksi di tahun lalu menurun. Begitu pula penjualan tahun lalu mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian 2019 akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, kapasitas produksi perseroan adalah 200 ton per bulan dan kini hanya dipakai separuh. Kendala yang dihadapi sama seperti kebanyakan perusahaan lain mengingat masa pandemi Covid-19 ini belum berakhir, perseroan masih mengantisipasi besarnya tekanan ekonomi sepanjang tahun ini.

"Perseroan melihat ekonomi secara makro di tahun ini pun masih akan tertekan, salah satunya karena faktor Covid-19 yang berat bagi semua industri saat ini. Namun demikian, kami tetap optimistis untuk setidaknya dapat mempertahankan kinerja atau sedikit meningkatkan kinerja perseroan lebih baik lagi di tahun ini," katanya kepada Bisnis, Selasa (16/2/2021).

Sebagai gambaran, tahun lalu secara rerata per bulan perseroan hanya mampu menjual 121.000 kg lebih rendah dari 2019 yang rerata per bulan masih 159.000 kg. Penurunan tentu didorong oleh sektor horeka yang lumpuh selama pandemi ini.

Jika pada 2019 perseroan mampu menjual 100.000 kg ke sektor horeka, tahun lalu penjualan hanya 81.000 kg per bulan. Seiring dengan hal tersebut sektor ritel juga menunjukkan pelemahan permintaan dengan rerata terjual hanya 40.000 kg dibanding periode 2019 yang masih sekitar 59.000 kg per bulan.

Agustus mengemukakan strategi perseroan dalam menjaga kapasitas produksi adalah terus melakukan penetrasi pasar dengan menambah konsumen-konsumen baru di samping terus berinovasi mengembangkan produk-produk baru dan memperkenalkannya ke pasar.

"Saat ini produk baru yang sudah kami luncurkan adalah Rendang Padang Kemfood dan Dendeng Sapi Manis Kemfood. Kami berencana meluncurkan beberapa produk baru, setidaknya ada tiga jenis sosis yang saat ini masih sedang dalam pengurusan proses perizinan," ujar Agustus.

Dia pun memperkirakan akan dapat diluncurkan dan masuk pasar pada semester kedua tahun ini. Di samping itu Kemfood juga akan mulai memasarkan produk makanan pendukung, misalnya bawang goreng kelas premium yang akan masuk pasar akhir kuartal pertama 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper