Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rambah Pasar, Sentra Food (FOOD) Siapkan Produk Baru

Sentra Food melalui anak usahanya PT Kemang Food Industries memproduksi beragam produk olahan daging seperti sosis, burger, baso, dan delicatessen.
Didirikan pada 28 Juni 2004, PT Sentra Food Indonesia adalah perusahaan yang khusus bergerak di bidang makanan dan minuman. /Sentra Food Indonesia
Didirikan pada 28 Juni 2004, PT Sentra Food Indonesia adalah perusahaan yang khusus bergerak di bidang makanan dan minuman. /Sentra Food Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sentra Food Indonesia Tbk. (FOOD) menyiapkan sejumlah produk baru untuk menjaga kapasitas produksi.

Direktur Utama Sentra Food Indonesia Agustus Sani Nugroho mengatakan pandemi telah memukul permintaan makanan olahan terutama dari sektor hotel, restoran dan katering (horeka). Untuk itu, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi menyasar segmen baru termasuk pengembangan produk yang ada.

"Saat ini produk baru yang sudah kami luncurkan adalah Rendang Padang Kemfood dan Dendeng Sapi Manis Kemfood. Kami berencana meluncurkan beberapa produk baru, setidaknya ada tiga jenis sosis yang saat ini masih sedang dalam pengurusan proses perizinan," ujar Agustus kepada Bisnis, Selasa (16/2/2021).

Produk baru dari emiten dengan ticker FOOD ini diperkiran akan mulai masuk pasar pada semester II tahun ini. Di samping itu, perusahaan juga akan mulai memasarkan produk makanan pendukung seperti bawang goreng kelas premium. Produk ini bahkan disiapkan untuk masuk pasar pada akhir kuartal I/2021 ini.

Meski begitu, untuk kinerja 2020, perseroan mengatakan tekanan yang diterima cukup dalam. Pandemi Covid-19 telah membuat kapasitas produksi terpasang mencapai 200 ton per bulan dan kini hanya digunakan separuhnya.

"Perseroan melihat ekonomi secara makro di tahun ini pun masih akan tertekan, salah satunya karena faktor Covid-19 yang berat bagi semua industri saat ini. Namun demikian, Perseroan tetap optimis untuk setidaknya dapat mempertahankan kinerja atau sedikit meningkatkan kinerja perseroan lebih baik lagi di tahun ini," katanya kepada Bisnis.

Agustus menyebutkan secara terperinci rerata produksi penjualan per bulan perseroan 121 ton. Ini lebih rendah dari 2019 yang rerata per bulan sekitar 159 ton.

Sektor horeca mencatat tekanan paling dalam. Awalnya sektor ini mampu menyerap penjualan perseroan hingga 100 ton per bulan. Tahun lalu susut menjadi rerata 81 ton per bulan. Seiring dengan hal tersebut sektor ritel juga menunjukkan pelemahan permintaan dengan rerata terjual hanya 40 ton dibanding periode sebelumnya 59 ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper