Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Lampaui Target, Sinyal Positif untuk Gaet Investor

Realisasi investasi yang dibukukan BKPM sepanjang 2020 mencapai Rp826,3 triliun atau 101,1 persen dari target Rp817,2 triliun.
Aktifitas pembangunan gedung apartemen di Jakarta, Sabtu (6/6/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Aktifitas pembangunan gedung apartemen di Jakarta, Sabtu (6/6/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dinilai tetap memiliki prospek positif sebagai negara tujuan investasi di tengah pandemi. Hal ini tercermin dari capaian investasi sepanjang 2020 yang melebihi target.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan kepercayaan investor ini tak lepas dari aktivitas ekonomi global dan domestik yang memang sudah diizinkan untuk kembali bergerak.

Hal ini mendorong terciptanya sinyal positif dari dalam negeri yang memicu kepercayaan investor untuk kembali menanamkan modalnya di Indonesia.

“Sekalipun 2020 pertumbuhan ekonomi kita melambat dan investasi yang diumumkan BPS terkait pembentukan modal bruto diperkirakan masih mengalami perlambatan, secara umum prospek itu dinilai masih positif karena investor melihat jangka panjang,” ujarnya, Selasa (26/1).

Seperti diketahui, realisasi investasi yang dibukukan BKPM sepanjang 2020 mencapai Rp826,3 triliun atau 101,1 persen dari target Rp817,2 triliun. Komposisinya, penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp413,5 triliun (50,1 persen) dan penanaman modal asing (PMA) Rp 412,8 triliun (49,9 persen), dengan serapan tenaga kerja hingga 1.156.361 pekerja, dengan total 153.349 proyek investasi.

Josua menyebutkan bahwa tren perbaikan tren investasi di dalam negeri baik oleh asing maupun investor dalam negeri sudah terlihat sejak kuartal II/2020.

Menurutnya sejatinya masih banyak investor yang berkomitmen untuk berinvestasi dan sudah tercatat di BKPM.

Beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sempat menyebutkan bahwa komitmen investasi dari para investor sudah mencapai Rp1.084 triliun hingga 2023. Angka tersebut baru untuk industri manufaktur saja.

Pihaknya menilai banyaknya investor yang ingin berinvestasi tersebut diharapkan dapat difasilitasi oleh BKPM. Pasalnya, komitmen investasi ini cukup penting dan harus bisa ditangkap, mengingat banyaknya negara pesaing yang ikut berebut.

"Mereka bahkan berani mengucurkan beragam insentif demi menggaet para investor untuk bisa membantu menggerakkan roda perekonomiannya," ujarnya.

Oleh karena itu, strategi jemput bola dan diskusi dengan calon investor untuk mempercepat proses investasi perlu terus dilakukan oleh BKPM dan instansi pemerintah lainnya.

Selain itu, pemerintah juga perlu segera menuntaskan berbagai proposal investasi yang masih menumpuk di meja.

Sebelumnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengutarakan bahwa upaya untuk menarik para investor agar merealisasikan komitmen investasi yang telah tercetus bukanlah pekerjaan mudah.

Kendati demikian, pihaknya akan berupaya untuk merealisasikannya dengan didorong dengan strategi yang telah disusun oleh BKPM.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo memberi mandat agar BKPM bisa menarik investasi hingga Rp900 triliun sepanjang tahun ini. Angka cukup jauh dibandingkan realisasi investasi yang berhasil dicatatkan tahun ini juga dari target yang disampaikan oleh Bappenas.

"Saya akan coba memformulasikan realisasi investasi itu dengan langkah-langkah konkret, komprehensif dan terukur agar mencapai target tersebut," pungkas Bahlil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper