Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai Bandara Ngloram bisa menjadi bandara komersial untuk menjadi alternatif konektivitas dan aksesibilitas bagi masyarakat di Blora, Bojonegoro dan sekitarnya, sehingga mampu meningkatkan perekonomian.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dengan landas pacu atau runway yang telah dibangun sepanjang 1.500 m saat ini, Bandara Ngloram mampu didarati pesawat jenis ATR-72.
Bandara Ngloram di Blora yang sebelumnya dimiliki PT Pertamina persero dapat beroperasi pada tahun ini untuk melayani penerbangan komersial baik regular maupun penerbangan charter atau sewa.
“Bandara Ngloram akan menjadi bandara spoke [pengumpan] yang direncanakan akan melayani penerbangan untuk tujuan Semarang, Balikpapan, Jakarta [via Halim Perdanakusuma], Malang, dan Banyuwangi,” kata Budi dalam siaran pers yang dikutip, Senin (4/1/2021).
Dia menuturkan ke depannya, aksesibilitas dari dan menuju Bandara Ngloram tidak hanya dapat diakses melalui jalan tetapi juga terintegrasi dengan moda kereta api. Rencananya akan dibangun moda transportasi kereta api menuju bandara melalui Stasiun Kapuan, Cepu.
Menhub juga mengapresiasi komitmen dan dukungan dari pemerintah daerah, baik Pemprov Jateng dan Pemkab Blora, untuk membebaskan lahan seluas 3,2 hektare pada 2019 dan akan membebaskan lahan seluas 3,6 hektar pada 2021. Selain itu Menhub mengapresiasi Kemen PUPR yang mendukung pembangunan dan pengembangan akses jalan dari dan ke Bandara Ngloram.
Baca Juga
“Bandara Ngloram kita harapkan dapat beroperasi pada 2021 untuk melayani penerbangan regular dan penerbangan charter,” ujarnya.
Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Udara, pada 2020 (tahap 1) telah dilakukan sejumlah pembangunan baik di sisi darat maupun udara, di antaranya menyelesaikan pembangunan runway sepanjang 1500 m x 30 m, taxiway, apron, Terminal Penumpang seluas 2.850 meter2, pemasangan pagar, dan pemasangan Airfield Lighting System (AFL).
Selanjutnya, pada 2021 (tahap 2) akan dilanjutkan sejumlah pembangunan yaitu perpanjangan runway menjadi 1600 m x 30 m, penyelesaian pembangunan terminal penumpang, pemasangan peralatan X-ray, pembangunan gedung kantor, gedung PKP-PK, pembuatan jalan akses masuk dan pelataran parkir terminal.