Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kebut Program Kerja Dua KEK di Batam Tahun Ini

Pemerintah akan menyelesaikan koordinasi antara kementerian dan institusi pemerintah terkait dengan pengembangan dua KEK ini pada kuartal IV/2020.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan mendorong percepatan pengembangan dua kawasan ekonomi khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau.

Status KEK dua kawasan itu, KEK Nongsa Digital Park dan KEK Maintenance Repair & Overhaul (MRO) Batam Aero Technic, telah diputuskan Juli lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan menyelesaikan koordinasi antara kementerian dan institusi pemerintah terkait dengan pengembangan dua KEK ini pada kuartal IV/2020.

“Lalu memfinalkan action plan [program kerja]. Ketiga mengharmonisasi rancangan peraturan pemerintah,” katanya dalam diskusi virtual, Kamis (24/9/2020).

Airlangga menjelaskan bahwa nilai investasi Nongsa Digital Park sebesar Rp16 triliun dengan luas 166,45 hektar. Pembangunannya akan menyerap 16.500 tenaga kerja.

“Sementara nilai investasi Batam Aero Technic Rp6,2 triliun. Luas areanya 30 hektar. Pembangunannya akan menyerap 9.976 tenaga kerja,” jelasnya.

KEK Nongsa Digital Park diharapkan akan menjadi pintu masuk untuk perusahaan teknologi informasi (TI) internasional dari Singapura dan mancanegara. Selain itu juga akan ditetapkan menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura dan negara-negara lainnya.

Keberadaan KEK ini diperkirakan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital antara Rp20 triliun-Rp30 triliun per tahun. Kontribusi terbesarnya dari sektor pusat data dan pendidikan internasional.

Sementara itu, KEK MRO Batam Aero Technic direncanakan bergerak di industri MRO. Kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa sebesar 65 persen-70 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.

Dalam jangka menengah juga diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12 ribu unit pesawat dan nilai bisnis sebesar US$100 miliar pada 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper