Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ogah Dilecehkan Singapura, Menko Luhut Lakukan Ini

Menko Luhut akan menjadikan Batam sebagai green port pertama di Indonesia agar bisa setara dan tidak dilecehkan lagi oleh Singapura.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah ingin menjadikan Pelabuhan Batu Ampar di Batam sebagai green port pertama di Indonesia dan menerapkan konsep Ekosistem Logistik Nasional (Ekolognas).

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana akan melakukan peninjauan lansung ke Batam untuk mengecek implementasi 17 transaksi layanan menjadi sebuah proses tunggal. Hal tersebut untuk menjamin adanya cost efficiency.

"Kami ingin Batam jadi contoh green port pertama di Indonesia, Pelabuhan Batu Ampar. Besok saya juga ingin lihat [Ekolognas] itu, supaya kita bisa sama dengan Singapura, supaya kita tidak dilecehkan Singapura," kata Luhut, Kamis (24/9/2020).

Pihaknya juga menyoroti soal permasalahan pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang harus dituntaskan. Pada masa modern ini, masih ada angkutan gendong. Harus ada kesepakatan dengan para buruh agar mereka tidak kehilangan pendapatan.

Menurutnya, semua pihak harus segera mengeksekusi penerapan Ekolognas karena bisa membawa dampak positif terhadap penerimaan negara. Setidaknya diperkirakan bisa mencapai Rp1,5 triliun dan di Batam akan membawa investasi sebesar Rp5 triliun.

Pihaknya akan membenahi seluruh perkapalan baik di Batam. Selain itu, di Bintan akan dilakukan investasi untuk pembersihan limbah tank cleaning di lego jangkar dengan nilai lebih dari Rp5 triliun.

Di sisi lain, Luhut akan mendorong terciptanya laut dan pantai yang bersih dengan cara mengerahkan Bakamla dan Angkutan Laut untuk menyergap kapal-kapal yang sengaja membuang sampahnya.

Dia berupaya menertibkan alur pipa fiberoptik yang diharapkan bisa selesai pada tahun ini.

"Saya kira sudah terlalu lama negeri ini tidak efisien, terlalu lama kita suka disogok-sogok jadi membuat kita bangsa tidak bisa tegak menghadapi ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper