Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Tol Laut Rp400 Miliar Tak Jadi Dipangkas

Pemerintah tidak jadi memangkas anggaran tol laut senilai Rp400 miliar dengan realisasi serapan saat ini sudah mencapai 40 persen.
Pemudik bersiap memasuki KM Sabuk Nusantara 92 di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (26/5/2019)./ANTARA-Budi Candra Setya
Pemudik bersiap memasuki KM Sabuk Nusantara 92 di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (26/5/2019)./ANTARA-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah urung memangkas anggaran program tol laut senilai kurang lebih Rp400 miliar yang semula dilakukan pada awal pandemi Covid-19.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan anggaran tol laut sudah dikembalikan untuk melayani 26 rute. Saat ini penyerapan anggaran subsidi untuk program tol laut pun sudah mencapai 40 persen.

Jumlah penyerapan tersebut, kata dia, masih sesuai dengan rencana untuk dilakukan evaluasi pada akhir tahun. “Program tol laut memang ada pengurangan anggaran awalnya pandemi, tetapi sudah dikembalikan kembali. Anggaran tetap, kurang lebih Rp400 miliar untuk 26 rute,” jelasnya, Selasa (15/9/2020).

Dia menjelaskan saat ini program tol laut melayani wilayah 3T (terpencil, terluar, terdepan) dan perbatasan NKRI dengan fokus utamanya mempromosikan perdagangan. Namun, memang saat ini dengan sebanyak 26 kapal tol laut masih berbanding jauh dengan total jumlah armada kapal komersial nasional.

Selain itu, sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan, program tol laut hingga akhir tahun ini adalah sebanyak 100 pelabuhan yang disinggahi. Menurutnya peran pemerintah daerah untuk membantu proyek tol laut sangat penting tetapi memang sulit dilakukan karena pemda di daerah 3 TP sendiri juga kesulitan dalam mengakses konektivitas.

Antoni menyebut sejauh ini, dari program yang berjalan baru terdapat sejumlah daerah yang mengajukan tambahan kapasitas kontainer seperti Sangihe Talaud. Namun, kendalanya memang masih terletak pada kapasitas muat balik. Dia mencontohkan seringkali kontainer yang disiapkan sudah tersedia tetapi ternyata hasil produksinya yang belum ada.

“Jadi untuk itu saat ini kami mencoba terus sampai nanti memang daerah tertentu bisa dilayani kami alihkan komersial, sehingga tol laut bisa kami alihkan ke titik lainnya karena saat ini baru 100 wilayah. Jadi dibandingkan ribuan pulau-pulau kecil di Indonesia masih jauh,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper