Bisnis.com, JAKARTA - Wacana memperpanjang rute kereta cepat Jakarta-Bandung ke Surabaya agaknya perlu ditunda dengan membuat pertimbangan secara matang terlebih dahulu.
Pasalnya, sudah ada kereta semi cepat yang mungkin membagi permintaan pengguna serta pemindahan ibukota yang dapat membuat permintaan ke Jakarta menjadi lebih rendah.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan rencana ini tidak bisa serta merta digaungkan begitu saja. Perlu ada kajian mendalam terkait kemungkinan permintaan penggunanya di masa depan.
"Pertimbangannya mau bangun kereta semi cepat dahulu dengan rute Jakarta-Surabaya, ada kereta cepat dan semi cepat khawatirnya demand terbagi," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (2/9/2020).
Lebih lanjut, menurutnya, jika PT KCIC berminat memperpanjang rute kereta cepatnya tidak hanya dari Jakarta ke Bandung saja. Paling mungkin rute kereta cepat diperpanjang ke Cirebon, sehingga rutenya menjadi Jakarta-Bandung-Cirebon.
Dia menegaskan jika kereta cepat diperpanjang ke Surabaya membutuhkan pertimbangan sangat matang, jangan sampai terlalu banyak investasi yang keluar tetapi hasilnya tidak maksimal terjadilah pemborosan.
Baca Juga
"Kalau Bandung-Surabaya perlu pertimbangan masak-masak jangan sampai terlalu banyak investasi, apalagi ibukota juga pindah, berpengaruh juga ini karena mobilitas ke Jakarta berkurang, karena ke Jakarta itu untuk kerja," paparnya.
Dia menyebut pengguna penerbangan ke DKI Jakarta sebanyak 62 persen untuk tujuan perjalanan dinas, karena alasan utama DKI Jakarta sebagai ibu kota. Ketika status ini hilang, pendatang pun akan berpindah ke ibu kota baru.
Djoko menuturkan hingga kini kereta semi cepat Jakarta-Surabaya saja belum berjalan pembangunannya, sehingga permintaannya harus dilihat terlebih dahulu, jangan sampai saling bertabrakan.