Bisnis.com, JAKARTA - Adanya keinginan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melanjutkan pembangunan kereta cepat dari awalnya Jakarta-Bandung hingga ke Surabaya ditanggapi dingin oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan Kemenhub masih konsentrasi terhadap proyek yang saat ini dikerjakan, yakni kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
"Saat ini Kemenhub masih konsentrasi untuk jalur kereta cepat Jakarta-Bandung dan Northern Line Jakarta-Surabaya yang bekerja sama dengan Jepang," jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (3/9/2020).
Lebih lanjut, dalam paparan di depan Komisi V DPR, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan proyek infrastruktur perkeretaapian diprioritaskan untuk mendukung ekonomi pelayanan dasar. Pada 2021, terdapat proyek yang merupakan lanjutan dari sebelumnya, dan ada pula proyek baru.
"Salah satu yang paling besar adalah kereta api Makassar-Pare Pare, kami harapkan tahun depan [2021] sudah beroperasi," terangnya.
Selain itu, terdapat sejumlah proyek tersebut masuk dalam proyek prioritas strategi (major project) infrastruktur 2020-2024 bidang perkeretaapian. Proyek tersebut terkait infrastruktur ekonomi dan perkotaan.
Baca Juga
Dalam infrastruktur ekonomi, selain pembangunan kereta Makassar-Parepare, tercantum pula proyek Kereta Api Kecepatan Tinggi Pulau Jawa, yang pembangunannya meliputi kereta cepat Jakarta – Semarang dan Jakarta - Bandung.
Dia juga belum menyebut mengenai rencana perpanjangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ke Surabaya.
Di sisi lain, PT Kereta Cepat Indonesia China, anak usaha PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (60 persen) --perusahaan patungan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), PTPN VIII, KAI dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR)-- dengan konsorsium Beijing Yawan HSR Co Ltd (40 persen saham) dari China memastikan minatnya melanjutkan proyek kereta cepat ini (high speed railway) hingga Surabaya, Jawa Timur sejauh 685,4 kilometer.
Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan minat itu merespons keinginan Presiden Joko Widodo. Ia memperkirakan kelanjutan proyek itu dapat menelan investasi hingga Rp100 triliun.
“Mohon doanya semoga bisa lanjut sampai Surabaya,” ujarnya seusai peresmian pemasangan girder kereta cepat Jakarta—Bandung di Cikarang Bekasi, Rabu (2/9/2020).