Bisnis.com, JAKARTA – Agung Podomoro Group kembali menghadirkan kota mandiri dan satelit baru yang dinamakan Kota Podomoro Tenjo.
Agung Podomoro Group (APG) sebagai grup perusahaan properti memiliki komitmen tinggi untuk terus membangun negeri, sehingga perekonomian dapat terus bergerak di tengah pandemi.
Marketing Director Agung Podomoro Group, Agung Wirajaya, menuturkan Kota Podomoro Tenjo merupakan bukti kemampuan perusahaan untuk mendorong percepatan aktivitas ekonomi nasional dan daerah.
Keberadaan kota baru ini sekaligus memperkuat tonggak sejarah Agung Podomoro Group yang telah lebih dari setengah abad menjadi bagian dari perkembangan industri properti di Tanah Air.
“Kami bersyukur Kota Podomoro Tenjo dapat diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia secara luas. Kota baru ini diharapkan dapat menjadi katalis perekonomian terutama di Tenjo, Bogor, Jawa Barat,” ujarnya dalam konferensi pers virtual pada Rabu (12/8/2020).
Kehadiran Kota Podomoro Tenjo ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam membangkitkan perekonomian Tanah Air yang tengah dihantam pandemi.
Baca Juga
Oleh karena itu, lanjut Agung Wirajaya, perusahaan terus berinovasi dan melakukan berbagai terobosan untuk menghadirkan produk yang memberikan nilai manfaat optimal untuk masyarakat luas.
Residential Department Head Agung Podomoro Group Zaldy Wihardja menuturkan Kota Podomoro Tenjo merupakan proyek baru dengan total lahan sekitar 700 hektare.
Kota mandiri dan satelit baru ini berlokasi di perbatasan tiga wilayah, sehingga diharapkan dapat menggerakkan ekonomi di Bogor, Depok, dan Tangerang.
“Kota Podomoro Tenjo pada awal pembangunan akan menghadirkan landed house dan didukung smart city infrastructure. Rumah tapak ini hadir dengan konsep rumah tumbuh dengan kisaran harga Rp200 juta dengan kualitas middle up,” tuturnya
Konsep rumah tumbuh tersebut diyakini menjadi magnet bagi masyarakat produktif, karena selain dapat disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, juga dapat menghemat anggaran.
Pembangunannya didukung eco green house concept atau konsep rumah hijau sehingga dari sisi aspek kesehatan juga terpenuhi.
Keunggulan lain yang dapat dirasakan masyarakat di antaranya ketersediaan green belt, di mana kawasan satu dengan lainnya saling terhubung. Kawasan tersebut akan dikelilingi spot yang luas untuk setiap individu dapat menikmati udara yang segar dilengkapi taman komunal, lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetika sebagai sarana kegiatan rekreasi.
Dari sisi akses, Kota Podomoro Tenjo didukung infrastruktur yang memadai yakni pembangunan tol Serpong–Balaraja yang melewati proyek Tenjo dan berjarak 3 km dari pintu tol Jambe.
Jalur tol tersebut mengarah ke Jakarta outer ring road (JORR), Bintaro, dan Serpong. Selain itu, terdapat akses melalui commuter line yang menghubungkan Jakarta–Rangkasbitung yang akan dibangunkan kereta rel listrik (KRL) yang menempel dengan proyek Tenjo dan diproyeksikan menjadi grand transit oriented development (TOD). TOD ini akan terintegrasi dengan mal, hotel, pasar modern, dan akses transportasi.
“Kami berharap kehadiran Kota Podomoro Tenjo dapat menciptakan multiplier effect ekonomi secara luas, sehingga mampu mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita bisa bersama-sama bangkit untuk membangun negeri yang kita cintai ini,” tutur Zaldy.
Pada kesempatan yang sama, Agung Podomoro Group juga meluncurkan produk baru melalui sejumlah proyek properti yang sudah existing yaitu Podomoro Golf View, Vimalla Hills, Grand Madison, SOHO Pancoran, Harco Sky, Kota Kertabumi, Podomoro City Deli, Podomoro Park Bandung, Orchard Park Batam, Borneo Bay, dan Bukit Mediterania.
Produk baru Agung Podomoro Group terdiri dari rumah tapak, apartemen, kondominium dan konsep hunian sekaligus kantor.
Untuk meningkatkan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat masa kini, [erusahaan terus berupaya menciptakan inovasi baru sehingga bisa memberikan nilai tambah dan pengalaman terbaik dalam mengakses kebutuhan di industri properti.
“Inovasi ini sejalan dengan tagline perusahaan yakni Living in Style, kondisi yang membawa masyarakat bergerak menuju pada pemikiran dan kehidupan yang lebih modern didukung oleh sarana dan prasarana penunjang yang komprehensif dan memadai,” tuturnya.