Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur Era Jokowi Masif, Pengembangan Kota Mandiri Ikut Terpacu

Pembangunan infrastruktur yang masif di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut memacu pengembangan kota-kota mandiri di Jabodetabek.
Kawasan permukiman besutan PT Alam Sutera Tbk. di Tangerang. Alam Sutera memiliki beberapa segmen andalan yang menopang penjualan properti perseroan mulai dari properti hunian hingga properti komersial seperti perkantoran dan pusat perbelanjaan./alam-sutera.com
Kawasan permukiman besutan PT Alam Sutera Tbk. di Tangerang. Alam Sutera memiliki beberapa segmen andalan yang menopang penjualan properti perseroan mulai dari properti hunian hingga properti komersial seperti perkantoran dan pusat perbelanjaan./alam-sutera.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan infrastruktur yang masif di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut memacu pengembangan kota-kota mandiri di Jabodetabek.

Chief Marketing Officer Elevee Condominum Alvin Andronicus mengatakan, perkembangan sektor properti dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat di Jabodetabek karena didukung pembangunan konektivitas infrastruktur yang masif. Salah satunya munculnya township atau kota mandiri terutama di kawasan barat Jakarta, yakni Tangerang.

Alvin menilai dengan perencanaan yang matang dan konsep yang kuat, sebuah proyek township akan memiliki nilai yang memberikan rasa nyaman untuk hunian dan sebagai kawasan bisnis.

Dia mencontohkan, seperti kawasan mandiri Alam Sutera seluas 800 hektare yang mengalami perkembangan pesat karena memiliki pintu tol langsung.

Saat ini, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) tengah mengembangkan Elevee yang merupakan hunian vertikal dengan konsep kondominium yang memiliki dimensi unit lebih luas dibanding produk hunian vertikal di sekitarnya. Pembangunan kondominium Elevee ini ditargetkan dapat dilakukan topping off pada pertengahan tahun ini.

Adapun, Alam Sutera telah menjual 85% dari 2 tower yang terdiri atas 500-an unit. Pihaknya optimistis penjualan apartemen ini akan habis terjual seiring pemulihan pasar apartemen.

“Ukuran terkecil di Elevee Condominium itu 87,8 meter persegi. Saat ini, unit tersisa 182 unit dari 2 tower. Kawasan ini akan memiliki 6 tower, tower 3 akan dibuka setelah 2 tower selesai dibangun,” ujarnya menjawab Bisnis, Rabu (17/1/2024).

Alvin menambahkan bergeliat sektor properti dalam beberapa tahun terakhir juga berasal dari sinergi para pengembang properti dengan perbankan. Sinergi tersebut dapat menggairahkan perekonomian nasional karena properti memiliki multiplier effect yang cukup besar.

Sinergi perbankan dengan pengembang salah satunya mencakup pembiayaan kepada pengembang dalam pembangunan konstruksi proyek dan pembiayaan kepada konsumen dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Sementara itu, Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk Ade Lukito menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir sektor properti melaju pesat.

Dia memaparkan nilai outstanding pembiayaan KPR PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp117,9 tiliun atau tumbuh 11,5% year-on-year (yoy) per September 2023. Pencapaian outstanding pembiayaan KPR ini merupakan hasil sinergi dengan pengembang terkait produk properti.

Terlebih, pascapandemi Covid-19 produk yang ditawarkan kian beragam dan inovatif sehingga tentunya memberikan keuntungan bagi konsumen.

“Kami perbankan dan pengembang saat pandemi bersinergi menggerakkan pasar. Salah satunya memberikan tenor kredit hingga 25 tahun dan ternyata saat ini banyak konsumen di bawah umur 30 tahun yang memanfaatkannya,” katanya.

Dari Januari 2024 hingga September 2023, pemanfaatan KPR mencapai 75,5% dari total skema pembayaran dalam membeli properti.

Di sisi lain, pembeli rumah dari kalangan milenial dan generasi Z yang memanfaatkan skema KPR cukup besar, yakni berkisar 70% hingga 80%. Oleh karena itu, peran bank penting untuk menggerakkan sektor properti.

“Pemanfaatan KPR akan terus meningkat karena rumah merupakan kebutuhan dasar manusia,” tutur Ade.

Selama ini, Jabodetabek khususnya Tangerang menjadi penyumbang terbesar dalam penyaluran KPR. Hal ini karena infrastruktur yang memadai dan saling terkoneksi menjadi salah satu faktor konsumen mencari hunian di kawasan Tangerang Raya.

Selain itu, reputasi developer dan konsep produk properti di kawasan Tangerang Raya ini menjadi acuan masyarakat dalam memilih properti atau huniannya.

“Di Tangerang dan Serpong banyak properti yang dikembangkan developer besar, seperti Alam Sutera, pasca adanya pintu tol langsung pada 2009, kawasan ini kian diminati,” ujar Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper