1. Terbaru! Sri Mulyani Ungkap Indonesia Bisa Lepas dari Zona Resesi
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan skenario terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini. Indonesia bisa lolos dari jurang resesi dengan sejumlah catatan.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia diperkirakan pemulihan akan sangat tergantung dengan penanganan Covid-19, terutama pada semester II, yaitu kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. MID-YEAR ECONOMIC OUTLOOK 2020: Peluang dan Tantangan Indonesia di Era New Normal
Bisnis Indonesia mengadakan seminar bertajuk Mid-Year Economic Outlook 2020: Peluang dan Tantangan di Era New Normal pada Selasa (28/7/2020) pukul 10.00 WIB - 17.30 WIB.
Acara ini membahas peluang dan tantangan bisnis serta strategi di sektor finansial, manufaktur, dan jasa dalam menjaga pertumbuhan di era new nomal. Pembicara utama adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Chatib Basri: Perluas Bantuan Langsung Tunai, Harusnya Rp1 Juta per Rumah Tangga
Mantan menteri keuangan Chatib Basri berharap cakupan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) dapat diperluas.
Hal tersebut diungkapkan Chatib Basri dalam Mid-Year Economic Outlook 2020 Bisnis Indonesia, Selasa (28/7/2020).
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Bisnis Bakwan Malang ini Raup Laba Bersih 40 Persen. Tertarik?
Bisnis kuliner Bakwan Malang Mas No dengan harga Rp15.000 seporsi mampu meraup laba bersih Rp24 juta sebulan dengan modal Rp60 juta atau meraih laba bersh 40 persen,
Kuliner menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan dan tak pernah ada matinya. Salah satu menu makanan favorit masyarakat Indonesia adalah bakso yang identik dengan bentuknya yang bulat dan kesegaran kuahnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Pemerintah Sebut Cetak Uang Dampaknya Sangat Buruk
Pemerintah mengisyaratkan bahwa kebijakan cetak uang tidak lagi sesuai diterapkan pada saat ini.
Ketua Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Tirta Hidayat mencontohkan zaman Presiden Soekarno Indonesia harus cetak uang karena diperlukan untuk pembangunan di awal masa-masa kemerdekaan.
Baca berita selengkapnya di sini.