Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia meminta Selandia Baru menyederhanakan standar kesehatan impor atau Impor Health Standard (HIS) proses untuk ekspor buah-buahan dari Tanah Air.
“Indonesia mengharapkan New Zealand dapat menyederhanakan Import Health Standard (HIS) proses untuk ekspor buah-buahan Indonesia,” katanya melalui konferensi virtual, Rabu (29/7/2020).
Selama ini Indonesia telah mengekspor sejumlah komoditas ke negara itu seperti Kopi, Zalacca hingga Manggis. Pemerintah juga sempat mengusulkan beberapa komoditas lainnya berupa mangga, pisang dan nanas untuk bisa diterima oleh negara itu.
Adapun berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Indonesia menyentuh US$486,8 juta pada 2018 dan turun menjadi US$444,7 juta pada 2019.
Sementara itu, ekpor nonmigas Indonesia ke Selandia Baru pada Januari - Mei 2019 mencapai US$195 juta. Jumlah ini hanya naik tipis pada 2020 menyentuh US$195,5 juta atau naik 0,26 persen dibandingkan periode sama 2019.
Lebih lanjut, Retno menyebut adanya peningkatan investasi Selandia Baru di Indonesia tahun ini. Kenaikan tersebut hampir tiga kali lipat pada paruh pertama 2020 dibandingkan tahun lalu.
“Di bidang investasi, kita mencatat bahwa investasi New Zealand di Indonesia juga meningkat di paruh pertama 2020 yaitu mencapai US$9 juta, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$3,25 juta,” ujarnya.
Dalam pertemuan virtual itu, pemerintah menandatagani plan of action (PoA) for Indonesia - New Zealand Comprehensif Partnership. Rencana ini ditargetkan menghasilkan nilai kerja sama mencapai Rp40 triliun.
Dia mengatakan dalam joint commision meeting yang dilakukan antara Menlu Indonesia dan Menlu Selandia Baru secara virtual, kedua negara menyepakati pelbagai keputusan termasuk penandatanganan rencana aksi kerja sama dagang kedua negara pada 2020 - 2024.
PoA ini termasuk pertama yang sudah memasukan situasu baru Covid-19. Pasalnya dampak pandemi ini akan dirasakan dalam waktu yang cukup panjang.