Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan mengapresiasi rampungnya fasilitas isolasi atau observasi Covid-19 yang dibangun oleh Kementerian PUPR.
Bupati Lamongan Fadeli mengatakan fasilitas isolasi penyakit Covid-19 ini mampu dibangun dengan perencanaan dan pelaksanaan yang begitu cepat.
"Kami tidak berharap masyarakat Lamongan terpapar Covid-19, kami juga tidak ingin masyarakat Lamongan kehilangan nyawa karena Covid-19. Oleh karena itu, keberadaan fasilitas isolasi ini akan bisa memutus rantai penyebaran virus baru yang membahayakan ini," jelas Fadeli, dalam Peresmian Virtual Fasilitas Isolasi/Observasi Covid-19 di Lamongan, Kamis (18/6/2020).
Dia menjelaskan penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Lamongan dimulai April 2020, lewat klaster petugas haji, klaster pulang pergi pekerja dari Lamongan ke daerah seperti Surabaya, dan klaster Nelayan di wilayah Pantura.
Lebih lanjut, katanya, keterbatasan fasilitas rapid test, swab, dan fasilitas isolasi membuat penyebaran Covid-19 termasuk sangat cepat di daerah ini.
"Beberapa pekan di April dan Mei, Lamongan sempat berada di peringkat tiga terbanyak [kasus positif] di Jawa Timur setelah Surabaya dan Sidoarjo," katanya.
Baca Juga
Dia mengungkapkan upaya rapid test dan tracing terus dilakukan dengan bantuan dari berbagai pihak. Hasilnya, sebanyak 15.000 rapid test telah dilakukan dengan hasil 729 reaktif. Sebagai informasi, Kabupaten Lamongan sebelumnya tidak memiliki rumah sakit standar untuk penanganan Covid-19.
Para pasien positif ditangani di rumah sakit yang telah ditunjuk yakni Rumah Sakit Dr. Soegiri Lamongan dan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Kemudian, beberapa fasilitas yang dialihfungsikan untuk menangani Covid-19 yaitu Puskesmas Karangkembang, Puskesmas Deket dan Rusunawa.
"Ruang isolasi di Dr. Soegiri kapasitas 43 pasien, rusunawa 42 pasien, puskesmas Karangkembang 20 pasien. Jumlah tersebut dirasa kurang memenuhi syarat untuk menampung warga yang terpapar corona," jelasnya.
Dia menambahkan laporan per hari ini untuk kasus di Kabupaten Lamongan tercatat ada 175 orang yang dinyatakan positif, 201 status PDP, 552 ODP, dan yang sudah sembuh 68 orang.
"Lamongan ada di urutan ke delapan di kabupaten/kota di Jawa Timur. Keberadaan fasilitas isolasi yang sudah selesai ini sebagai upaya menekan jumlah penularan sekaligus meningkatkan angka kesembuhan," katanya.
Dia menambahkan pemda Lamongan juga melakukan refocussing anggaran untuk penanganan Covid-19, seperti pembagian masker dan membentuk kampung tangguh Covid-19 serta sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan penyebaran Covid-19.