Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Gelombang Dua Covid-19, Menhub Ingatkan Jaga Jarak

Kemenhub meminta aktivitas transportasi dijalankan dengan menjaga jarak fisik untuk mencegah gelombang kedua Covid-19.
PT Angkasa Pura I (Persero) menerapkan social distancing di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar./Dok. Istimewa
PT Angkasa Pura I (Persero) menerapkan social distancing di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar./Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya menjalankan aktivitas transportasi dengan menjaga jarak fisik untuk mencegah gelombang kedua penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini ancaman virus corona masih membayangi aktivitas kehidupan bermasyarakat sehingga dalam bertransportasi masih perlu dilakukan protokol kesehatan.

"Ancaman Covid-19 masih ada, sehingga harus ada upaya agar tak terjadi gelombang kedua penyebaran atau second wave. Dari sisi transportasi Kemenhub berupaya agar masyarakat tetap produktif, tapi tetap aman dari Covid-19 melalui dibukanya layanan transportasi," jelasnya, Jumat (12/6/2020).

Dia menuturkan Kementerian telah melakukan beberapa persiapan dengan menerbitkan Permenhub No. 41/2020 tentang perubahan atas Permenhub No. 18/2020 tentang pengendalian transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Adapun, para Direktur Jenderal baik perhubungan laut, darat, udara dan perkeretaapian mengeluarkan surat edaran (SE) di lingkungan Kemenhub berisi pedoman dan petunjuk teknis pada masing-masing penyelenggaraan moda transportasi.

Pihaknya mengaku membutuhkan dukungan dari berbagai kalangan terkait dengan penerapan kebihakan tersebut agar upaya pemerintah pengentasan Covid-19 bisa berjalan dan ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Faktanya, jumlah kasus positif di Indonesia masih bertambah. Secara nasional, penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis (11/6/2020), sebanyak 979 orang, sehingga total kasus menjadi 35.295 orang, meninggal 2.000 meninggal, sembuh 12.636 orang.

Bahkan, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan bahwa kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan seperti di Jawa Timur, DKI Jakarta dan Sulawesi Tenggara, sebagian besar adalah dari mereka yang tidak mengalami sakit apapun atau orang tanpa gejala (OTG).

Dia berpendapat terungkapnya kasus positif OTG tersebut berdasarkan hasil tracing yang dilakukan secara agresif untuk menemukan kasus baru, sehingga penanganan dan untuk menghentikan laju penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dapat dilakukan.

"Sebagian besar dari kasus yang kita temukan dan kemudian positif pada kontak tracing adalah kasus yang tanpa gejala, atau dengan gejala yang minimal yang dipersepsikan, bahwa yang bersangkutan tidak mengalami sakit apa pun," ungkap Yuri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper