Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia pada 2020 tidak akan mengalami pertumbuhan atau 0 persen akibat dihantam dampak pandemi virus Corona (Covid-19).
Prediksi tersebut terjun bebas dari realisasi pertumbuhan ekonomi RI pada 2019 (yoy) sebesar 5,02 persen. Meski demikian, produk domestik bruto (PDB) Indonesia diprediksi bakal menanjak ke level 4,8 persen pada 2021.
Informasi tersebut tercantum dalam laporan bertajuk 'Global Economic Prospects' edisi Juni 2020. World Bank menyebutkan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang Asia Timur dan Pasifik pada 2020 diproyeksikan akan melambat menjadi 2,1 persen untuk skenario baseline dan negatif 0,5 persen dalam skenario lebih rendah.
Padahal, ekonomi Asia Pasifik diperkirakan tumbuh 5,8 persen sebelum muncul wabah Covid-10. Pertumbuhan kawasan Asia Timur dan Pasifik, di luar China, pada 2020 diproyeksikan melambat dari 4,7 persen pada 2019 menjadi 1,3 persen dalam skenario baseline dan negatif 2,9 persen dalam skenario lebih rendah, dan diproyeksikan membaik secara bertahap pada tahun 2021 karena efek virus mulai menghilang.
"Dalam lingkungan yang berubah dengan cepat, membuat proyeksi pertumbuhan yang tepat sangat sulit. Oleh karena itu, laporan ini menyajikan skenario baseline dan skenario lebih rendah," tulis World Bank dalam laporan 'Global Economic Prospects', Selasa (9/6/2020).
Perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi karena kebijakan karantina wilayah atau lockdown untuk mencegah penyebara virus Corona secara masif. Penerapan lockdown, yang pertama kali dilakukan China dan menyebar ke berbagai negara, menyebabkan kontraksi tajam pada aktivitas ekonomi serta mengubah pasar keuangan global secara drastis.
Baca Juga
Perubahan tersebut berdampak pada anjloknya harga komoditas dan negara-negara eksportir, misalnya Indonesia, Malaysia, Mongolia, Laos, Papua Nugini, dan Timor Leste.
Prediksi terbaru World Bank terkait proyeksi PDB Indonesia lebih rendah dari perkiraan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). Dikutip dari laporan berjudul 'World Economic Outlook' edisi April 2020, IMF meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini hanya 0,5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya memperkirakan perekonomian Indonesia hanya tumbuh 0,4 persen pada tahun ini. Angka tersebut, menurut mantan pejabat Bank Dunia tersebut, merupakan skenario terburuk dari dampak pandemi virus Corona.
"Kami bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 2,3 persen, bahkan dengan skenario terburuk, bisa minus 0,4 persen," kata Sri Mulyani, Rabu (1/4/2020).