Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Memupuk Kekuatan Lumbung Pangan Kalteng

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo turun meninjau Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Jumat (15/5/2020) sore. Tidak lain adalah untuk memupuk kekuatan daerah di Kalimantan Tengah sebagai pusat kekuatan ekonomi dan pangan di Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (tengah) saat acara Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau, Jumat (15/5/2020). ANTARA
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (tengah) saat acara Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau, Jumat (15/5/2020). ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo turun meninjau Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Jumat (15/5/2020) sore. Tidak lain adalah untuk memupuk kekuatan daerah di Kalimantan Tengah sebagai pusat kekuatan ekonomi dan pangan di Indonesia.

"Ini bentuk keberpihakan pemerintah pusat pada Kalteng. Saya hadir mewakili pemerintah pusat bahwa Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan lainnya didorong menjadi pusat kekuatan ekonomi dan pangan di Indonesia," kata Menteri Pertanian.

Pernyataan itu diungkapkan di sela-sela acara Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Belanti Siam, Kecataman Pandih Batu, Pulang Pisau.

Pada hari pencanangan gerakan tanam padi bersama Kelompok Tani Sido Mekar, Desa Belanti Siam Blok A, Kecamatan Pandih Batu seluas 72 Ha dengan Padi Inbrida Varietas Unggul Baru INPARI-42 dan Padi Hibrida SUPADI.

Luas Baku Sawah Kecamatan Pandih Batu seluas 11.139 Ha, sedangkan luas baku sawah Desa Belanti Siam seluas 1.178 Ha, dan hampir 75 persen telah melaksanakan Indek Pertanaman (IP) 200 dan sebagian sudah melaksanakan IP-300 dengan produktivitas rata-rata 5,5 7,0 Ton/Ha.

Tahun 2020 Kabupaten Pulang Pisau menerima bantuan pemerintah dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah seluas 9.278 Ha dan yang sudah tersalur ke petani berupa bantuan Sarana Produksi (Benih, Pupuk, Pestisida dan Herbisida) untuk Musim Tanam (MT) April September 2020 mencapai 7.869 Ha (84,81 persen) dan terdapat 300 Ha untuk pengembangan Padi Organik.

Syahrul mengatakan, sektor pertanian seperti padi, sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan teknologi, mesin dan bibit yang tepat, dalam waktu yang relatif singkat akan mendapatkan hasil maksimal.

"Mari manfaatkan lahan yang ada. Manfaatkan teknologi, riset, serta segala sumber daya agar pengembangan padi di Kabupaten Pulang Pisau maksimal sehingga meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat," katanya.

Dalam rangka memaksimalkan segala potensi pengembangan padi di Desa Belanti Siap Syahrul meminta jajaran di tingkat kementeriannya menyiapkan industri hulu-hilir.

"Saya minta dirjen dalam waktu satu bulan menyediakan tambahan alat pertanian di Kabupaten Pulang Pisau. Termasuk alat penggilingan yang paling modern. Saya lihat potensi di sini luar biasa," katanya.

Sementara itu Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengapresiasi dan menyambut baik program pemerintah pusat yang terus mendorong wilayahnya menjadi salah satu lumbung nasional.

Dia mengatakan, pembangunan di bidang ekonomi telah banyak membawa dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pertanian.

Kalimantan Tengah salah satu daerah yang mampu mempertahankan sebagai daerah surplus produksi beras selama lebih kurang 10 tahun terakhir, tidak hanya produksi padi saja namun produksi jagung dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat pesat.

Produksi jagung pada 2015 sebanyak 8.940 ton pipilan kering dan pada 2019 telah meningkat berlipat-lipat menjadi 118.000 ton pipilan kering.

Luas baku sawah Kalimantan Tengah 2018 seluas 186.510 Ha. Mengacu pada Ketetapan Menteri ATR/BPN Nomor : 686/SK-PG.03/XII/2019 tanggal 17 Desember 2019 Perihal Penetapan Luas Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019 seluas 136.486 Ha. Hal ini menyebabkan penurunan produksi beras, meskipun tahun 2020 tetap surplus 75.616 Ton Beras, kata Sugianto.

Selain sebagai sentra penghasil padi, Kalimantan Tengah juga disiapkan menjadi lumbung perkebunan dan hortikultura. Bahkan, Pemprov telah menyiapkan lahan untuk pertanian organik terbesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper