Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) menyatakan minatnya pada proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha yang ditawarkan pada penjajakan minat pasar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 30 April 2020.
Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan bahwa pada prinsipnya perseroan berminat mengikuti proses lelang tersebut. Namun, karena menggunakan sistem kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), Hutama Karya perlu mempertimbangkan beberapa aspek.
"Hutama Karya perlu mempertimbangkan aspek seperti komersial dan aspek teknis yang sudah disampaikan. Di samping itu juga, masih diperlukan pertimbangan alokasi sumber daya terkait panjangnya durasi proses pelelangan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).
Selain proyek jalan tol, Hutama Karya juga berminat berinvestasi pada proyek Jembatan Batam—Bintan yang merupakan konektivitas di Pulau Sumatra.
"[Untuk proyek Jembatan Batam—Bintan] Hutama Karya sejatinya berminat mengikuti lelang untuk proyek tersebut, tetapi perusahaan juga sedang mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan investasi ini," katanya.
Secara keseluruhan, katanya, Hutama Karya menyambut positif penjajakan minat pasar (market sounding) mengingat tahapan lelang KPBU cukup panjang. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakannya.
"Diharapkan setelah Covid-19 berakhir, proyek sudah finansial close dan dapat segera dilaksanakan," ujarnya.
Pada 30 April 2020, Kementerian PUPR menyelenggarakan market sounding untuk enam proyek KPBU yaitu:
1. Jalan tol Semanan—Balaraja sepanjang 32,39 km dengan nilai investasi Rp15,53 triliun.
2. Jalan tol layang Cikunir—Ulujami sepanjang 21,50 km dengan nilai investasi Rp21,57 triliun.
3. Jalan tol Sentul Selatan—Karawang Barat sepanjang 61,50 km dengan investasi Rp15,38 triliun.
4. Jalan tol akses Patimban sepanjang 37,70 km dengan nilai investasi Rp7,53 triliun.
5. Jalan tol Semarang Harbour sepanjang 21,03 km dengan nilai investasi Rp12,05 triliun.
6. Jembatan Batam—Bintan dengan nilai investasi Rp8,78 triliun.