Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum (Perum) Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) memahami upaya pemerintah yang mungkin melarang aktivitas mudik, walaupun tentu akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan DAMRI Nico R. Saputra mengatakan pihaknya tetap mengikuti dan mendukung instruksi dan kebijakan pemerintah yang tengah mempertimbangkan melarang mudik Lebaran 2020 di tengah menyebarnya virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
"DAMRI tetap mengikuti dan mendukung instruksi dan kebijakan pemerintah, bagaimanapun DAMRI tetap mendukung instruksi, edaran atau perintah yang dikeluarkan pemerintah untuk sama-sama melawan corona," katanya kepada Bisnis, Minggu (29/3/2020).
Dia mengakui dari segi bisnis otomatis sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, karena momen Lebaran adalah momen baik untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
Perum DAMRI mencatat berhasil melayani 205.000 pemudik dalam Angkutan Lebaran 2019 lalu. DAMRI menyelenggarakan Angkutan Lebaran tahun 2019/1440 H mulai dari arus mudik hingga arus balik, mulai dari 26 Mei hingga 13 Juni 2019.
Jumlah pemudik berkisar 205.000 orang tersebut diantar dengan menggunakan 844 armada, 525 armada diantaranya dipergunakan untuk pemudik yang dikoordinir oleh PT Jasa Raharja melalui aktivitas Mudik Gratis BUMN.
Baca Juga
Kinerja cemerlang pada 2019 tersebut kemungkinan besar tidak dapat terulang mengingat rencana Mudik Gratis BUMN pun urung digelar.
Namun, DAMRI tetap mempersiapkan armada dan pelayanannya untuk kegiatan angkutan lebaran, sambil menunggu instruksi tertulis dari pemerintah terkait dilaksanakan atau tidaknya angkutan Lebaran 2020.
Aktivitas mudik dapat menjadi media penyebaran virus corona di Indonesia. Pasalnya, pemudik dapat menjadi pihak yang membawa virus ke daerah asalnya, sehingga area sebaran virus menjadi lebih luas dan penderita menjadi semakin banyak.