Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemampuan Ekonomi Indonesia untuk Bangkit Pasca Covid-19 Diragukan

Kemampuan ekonomi Indonesia untuk bangkit kembali seperti yang diramalkan oleh BI sangat bergantung pada kemampuan Indonesia untuk menanggulangi Covid-19.
Foto aerial kendaraan melintas di Simpang Susun Semanggi pada jam berangkat kerja di Jakarta, Senin (23/3/2020). Sejumlah ruas jalan utama tampak lebih lengang pada jam berangkat kerja. Hal ini karena sebagian perusahaan telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus corona. Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial kendaraan melintas di Simpang Susun Semanggi pada jam berangkat kerja di Jakarta, Senin (23/3/2020). Sejumlah ruas jalan utama tampak lebih lengang pada jam berangkat kerja. Hal ini karena sebagian perusahaan telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus corona. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kemampuan ekonomi Indonesia untuk pulih kembali pasca wabah Covid-19 diragukan jika penanganannya lamban.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 bakal tertekan di angka 4,2-4,6% (yoy). Meski demikian, BI optimis laju pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali normal di 5,2-5,6% (yoy) pada 2021.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan kemampuan ekonomi Indonesia untuk bangkit kembali seperti yang diramalkan oleh BI sangat bergantung pada kemampuan Indonesia untuk menanggulangi Covid-19.

"Ini tergantung pada respon yang cepat, tepat, dan efektif dari pemerintah. Kalau dengan cara seperti sekarang bisa jadi lama recovery-nya," kata Faisal, Senin (23/3/2020).

Peningkatan jumlah orang yang terpapar Covid-19 di Indonesia termasuk yang paling tinggi dibandingkan negara lain dan tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia termasuk paling tinggi di dunia.

Meski enggan lockdown, pemerintah saat ini masih mengupayakan untuk melakukan relokasi anggaran dan refocussing kegiatan dalam rangka menangkal dampak Covid-19.

Secara keseluruhan, anggaran kementerian dan lembaga yang bakal direlokasi untuk menangkal Covid-19 saat ini mencapai Rp62,3 triliun dan bisa diproses dalam waktu kurang dari dua hari.

Akibat keterbatasan fasilitas kesehatan, Wisma Atlet pun bakal difungsikan sebagai tempat menampung pasien positif Covid-19.

Di satu sisi, Faisal juga menekankan bahwa pihak swasta juga memiliki andil besar dalam membantu pemerintah menanggulangi Covid-19 yang terbatas kemampuannya.

Faisal menilai himbauan social distancing dan working from home (WFH) masih belum sepenuhnya dipatuhi oleh swasta. Padahal, swasta memiliki peran besar untuk mendisiplinkan karyawan, membatasi jam kerja, hingga mengecek mobilitas barang dan orang di kantor terkait.

"Justru disitu titik krusial dari peran swasta dalam menangkal penyebaran wabah," kata Faisal.

Di luar itu, swasta juga sesungguhnya dapat membantu pemerintah melalui pengerahan bantuan bagi kelompok rentan serta bantuan berupa penyediaan alat kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper