Bisnis.com, LONDON - Indonesia resmi menjadi Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C untuk periode 2020-2021.
Hal itu ditetapkan dalam Sidang Majelis IMO ke-31 yang dilaksanakan di markas besar IMO di London, Inggris, pada Jumat (29/11/2019).
Untuk kategori C, ada 24 dari 174 negara anggota IMO yang bersaing untuk mengisi 20 kursi. Mereka ialah 20 negara yang telah terdaftar sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2018-2019, yakni Indonesia, Bahama, Belgia, Chili, Cyprus, Denmark, Mesir, Jamaika, Kenya, Liberia, Malaysia, Malta, Meksiko, Maroko, Peru, Phillipine, Singapura, Afrika Selatan, Thailand dan Turki.
Selain itu, ada lima negara lain yang turut bersaing menjadi kandidat Anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2020-2021, yaitu Polandia, Nigeria, Arab Saudi, dan Kuwait.
Sekretaris Jenderal IMO Kitack Lim mengatakan ada 165 negara yang memiliki hak voting. Dari jumlah tersebut, Indonesia mendapatkan 139 suara. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan voting dalam Sidang Majelis IMO ke-30 yang tercatat sebanyak 132 dukungan.
Dengan perolehan tersebut, Indonesia resmi menjadi Anggota Dewan IMO Kategori C periode 2020-2021. Dalam keanggotaan itu, Indonesia bersanding bersama Singapura, Malta, Malaysia, Siprus, Bahama, Afrika Selatan, Meksiko, Chili, Belgia, Mesir, Peru, Maroco, Denmark, Turki, Thailand, Jamaica, Filipina, Kuwait, dan Kenya.
Baca Juga
Dalam pernyataan di Sidang IMO, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan IMO memberikan kontribusi besar terhadap upaya mewujudkan keselamatan dan keamanan maritim dunia. IMO, lanjutnya, juga mendorong masyarakat maritim internasional untuk melindungi masa depan laut yang merupakan warisan bersama.
"Indonesia sudah jadi anggota IMO sejak 1961 dan anggota Dewan yang berdedikasi sejak 1973. Kami telah dan akan terus secara aktif mengambil bagian dalam meningkatkan implementasi konvensi, standar, dan pedoman IMO," ucapnya di Sidang Majelis IMO ke-31 di London, Selasa (26/11/2019).
Budi menegaskan Indonesia akan terus mendukung IMO dalam mengimplementasikan rencana strategis dan program-program mendatang demi keselamatan, keamanan, dan keberlanjutan pelayaran dan maritim global.