Bisnis.com, JAKARTA — Panitia Penyelenggara Munas REI XVI 2019 menyebutkan bahwa acara tersebut akan dihadiri oleh 1.500 peserta yang terdiri atas 1.200 anggota REI dari seluruh Indonesia dan 300 undangan dari pemanmgku kepentingan antara lain dari kalangan pemerintah, perbankan, akademisi, dan para mitra bisnis.
Munas REI XVI 2019 akan diselenggarakan pada di Jakarta pada 26—28 November 2019.
Ketua Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (Munas REI) XVI Djoko Slamet Utomo mengatakan bahwa pada hari pertama, rangkaian kegiatan dimulai dengan turnamen golf yang diikuti oleh 100 orang pegolf, dilanjutkan dengan rapat konsultasi dewan pimpinan pusat (DPP) dan daerah (DPD) dan ditutup dengan jamuan makan malam untuk para tamu yang hadir.
“Pembukaan munas akan diadakan pada hari kedua yang dijadwalkan dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” ungkap Djoko dalam siaran pers, Senin (25/11/2019).
Kemudian, kata Djoko, acara dilanjutkan dengan seminar dengan topik Menata Regulasi Pembangunan Perumahan yang Berkeadilan dan Berkelanjutan yang menghadirkan pembicara antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil.
Setelah sidang-sidang, pada hari ketiga menjadi puncak kegiatan munas dengan agenda pemilihan ketua umum DPP REI periode 2019—2022 dan diakhiri dengan penutupan munas.
Baca Juga
“Panitia telah berupaya untuk menyusun dan mempersiapkan acara dengan sebaik-baiknya, memberi pelayanan, dan fasilitas terbaik bagi seluruh peserta sehingga seluruh rangkaian acara Munas REI Ke-16 dapat berlangsung dengan baik dan lancar,” ujar Djoko.
Sementara itu, Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata menambahkan bahwa perhelatan munas merupakan acara terbesar dan forum tertinggi organisasi untuk menyusun kembali orientasi organisasi untuk 3 tahun ke depan, sekaligus memilih pemimpin terbaik yang akan menakhodai REI untuk periode 2019—2022.
Menurutnya, melalui tema kali ini, REI mengharapkan agar pemerintah dapat menyusun dan menjamin adanya regulasi yang mendukung bertumbuhnya bisnis properti sehingga aktivitas industri properti dapat berjalan dengan lebih baik, bertumbuh dengan positif, dan memberi dampak secara agrerat terhadap perekonomian nasional.
Selama 3 tahun terakhir, DPP REI sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menunaikan amanah seluruh anggota dan menjadikan REI sebagai organisasi yang berwibawa di depan seluruh pemangku kepentingan dan melayani semua kepentingan anggota, serta menjadikan organisasi sebagai barisan terdepan dalam mendukung pembangunan perumahan nasional sesuai slogan REI sebagai Garda Terdepan dalam Membangun Rumah Rakyat.
“Dalam perjalanan 3 tahun itu sudah banyak program dan prestasi yang kita jalankan dan capai. Namun, tentunya masih ada beberapa hal yang mungkin belum tuntas terlaksana sehingga mari kita bersama-sama menjadikan munas ini sebagai momentum untuk lebih meningkatkan kualitas organisasi di masa mendatang,” kata Eman, sapaan akran Soelaeman.
Dia berpesan agar seluruh anggota REI senantiasa menjaga soliditas organisasi. Seperti lazimnya dalam penyelenggaraan munas dan pemilihan ketua umum, tentu dinamika yang berlangsung terkadang memunculkan rivalitas antarpendukung calon ketua umum.
Akan tetapi, Eman mengingatkan bahwa sejak berdiri pada 1972, REI sudah menyelenggarakan munas sebanyak 15 kali dan tidak pernah sekalipun REI terpecah, malah makin solid dan membesar.
“Saya berharap pada Munas REI Ke-16 ini pun demikian, rivalitas yang muncul biarlah menjadi bunga-bunga demokrasi dalam organisasi kita yang akan memperindah kesolidan REI. Siapa pun nanti yang akan terpilih menjadi ketua umum REI periode 2019—2022 marilah kita dukung bersama untuk mewujudkan REI yang solid dan bersatu,” ujar Eman.