Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brantas Abipraya Berniat Menambah Kepemilikan Saham Jalan Tol

Rencana akuisisi saham diarahkan pada badan usaha jalan tol yang belum beroperasi.
Pekerja mengecek terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Pekerja mengecek terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — PT Brantas Abipraya (Persero) berencana menambah kepemilikan saham di beberapa badan usaha jalan tol dalam porsi minoritas. Penyertaan modal ke badan usaha jalan tol diharapkan bisa berdampak pada perolehan kontrak baru perseroan.

Direktur Utama Brantas Abipraya Bambang E. Marsono mengatakan bahwa rencana akuisisi saham diarahkan pada badan usaha jalan tol (BUJT) yang belum beroperasi.

Dia berharap agar rencana penambahan kepemilikan saham di perusahaan jalan tol bisa terealisasi tahun ini.

"Kami tidak akan ambil mayoritas karena biasanya yang mayoritas itu jadi operator. Kami ambil di bawah 20 persen agar bisa feeding ke kontrak [perseroan]," ujarnya, Selasa (12/11/2019).

Bambang mengakui, salah satu ruas jalan tol yang diincar perseroan adalah jalan tol Probolinggo–Banyuwangi. Konsesi ruas tersebut dimiliki PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB). Di BUJT itu, Brantas Abipraya memiliki saham sebesar 5 persen.

Dalam catatan Bisnis, jalan tol Probolinggo–Banyuwangi akan dibangun sepanjang 173 kilometer. Jalan tol yang ditaksir menelan investasi Rp23 triliun ini akan menjadi jalan tol terpanjang di Jawa, mengalahkan rekor milik jalan tol Cikopo–Palimanan (116,75 kilometer).

Selain ruas, Probolinggo–Banyuwangi, ruas Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) juga turut menjadi incaran Brantas Abipraya. Perseroan memiliki 10 persen saham di PT Citra Karya Jabar, pemegang konsesi jalan tol Cisumdawu.

Bambang tidak menyebut jumlah dana yang akan dikeluarkan untuk penambahan saham di perusahaan jalan tol. Namun, dia memberi gambaran penyertaan modal di sektor tol hanya akan mencapai 5 persen hingga 10 persen dari total omzet perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper