Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsorsium AS & Korsel Investasi Rp12,3 Triliun Bangun Rusun di IKN

Dua konsorsium investor dari Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan akan berinvestasi total Rp12,3 triliun dalam pembangunan rumah susun (rusun) di IKN.
Penampakan kawasan Istana Negara dan Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantah Timur pada Jumat (20/12/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma.
Penampakan kawasan Istana Negara dan Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantah Timur pada Jumat (20/12/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma.

Bisnis.com, JAKARTA — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan dua konsorsium investor dari Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan bergabung sebagai pemrakarsa proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk pembangunan rumah susun (rusun) di IKN.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menuturkan, konsorsium asal AS terdiri atas PJ-IC International, Bee-Invest, Ozturk Holdings, dan Promec Joint Venture, bersama dengan mitra dari Brunei, Turki, dan Spanyol, memiliki estimasi nilai investasi sebesar Rp6 triliun. Komitmen tersebut akan digunakan untuk pembangunan 20 tower rumah susun.

Sementara itu, dari Korea Selatan, konsorsium yang terdiri atas Samsung C&T dan PT Brantas Abipraya, memperkirakan nilai investasinya mencapai Rp6,3 triliun guna membangun 21 tower rumah susun. Secara total, investasi dari kedua konsorsium itu mencapai Rp12,3 triliun.

Menurut Agung, bergabungnya konsorsium internasional ini merupakan sinyal positif terhadap pembangunan IKN.

“Ini menunjukkan bahwa strategi pembiayaan pembangunan melalui skema KPBU telah mendapatkan respons positif dari pasar global,” ujar Agung melalui keterangan resmi dikutip Minggu (25/5/2025).

Dia menambahkan bahwa partisipasi aktif dari para investor internasional ini menjadi penanda kepercayaan global terhadap potensi pembangunan infrastruktur di Indonesia serta efektivitas skema KPBU. Menurut Agung, ini merupakan sebuah model pembiayaan alternatif yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.

Sebelumnya, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengungkap terdapat gelombang investasi senilai Rp132 triliun yang bakal ditanamkan ke IKN. Basuki menjelaskan, aliran investasi jumbo itu bakal direalisasikan menggunakan skema KPBU atau public private partnership (PPP).

Namun, pihak OIKN menyatakan, investasi senilai Rp12,3 triliun dari konsorsium AS dan Korea Selatan itu tidak termasuk dari rencana investasi Rp132 triliun yang dimaksud Basuki. Artinya, dana segar dari konsorsium AS dan Korea Selatan itu merupakan investasi baru.

Basuki membocorkan investasi Rp132 triliun tak hanya akan datang dari perusahaan dalam negeri, melainkan juga melibatkan badan usaha internasional.

Adapun, sejumlah badan usaha internasional yang bakal terlibat di antaranya yakni IJM Corporation Berhad yang berasal dari Malaysia dan China Harbour Engineering Co., Ltd. (CHEC) yang merupakan badan usaha asal China. 

“Pelaksanaannya, ada yang sendiri ada yang membentuk konsorsium. Jadi semua total Rp132 triliun,” kata Basuki dalam konferensi pers, Rabu (23/4/2025).

Nantinya, tambah Basuki, gelombang investasi jumbo itu akan digunakan untuk merealisasikan kegiatan pembangunan berupa jalan, multi utility tunnel (MUT), hingga hunian baik apartemen maupun rumah tapak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper