Bisnis.com, BALIKPAPAN — PT Pertamina Hulu Mahakam menggunakan fluida pengeboran (smooth fluid/SF-05) yang merupakan produk buatan PT Pertamina (Persero) sebagai oil base mud dalam kegiatan pengeboran migas.
Direktur Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Danar Dojoadhi mengatakan penggunaan SF-05 merupakan upaya yang dilakukan oleh pihaknya dalam memaksimalkan proses produksi migas. Selain itu, penggunaan SF-05 akan meningkatkan efisiensi biaya yang harus dikeluarkan untuk kegiatan pengeboran migas.
"Dengan menggunakan SF-05, kita menargetkan dalam melakukan efisiensi terhadap biaya yang harus dikeluarkan untuk kegiatan pengeboran kurang lebih sekitar 12%," ujarnya, Rabu (23/10/2019).
Lebih lanjut, dia menuturkan kebutuhan SF-05 ini untuk satu sumurnya (tergantung kedalaman) sekitar 800 kiloliter (KL) pada tahap awal. Adapun melakukan pengeboran di satu sumur membutuhkan waktu selama 10 hari yang tergantung kedalamannya.
"Nanti pada saat pengeboran berikutnya kayak refill perbaikan, drill feed. Spesifiknya gini, drill feed yang menggunakan SF-05 ini bisa digunakan kembali untuk pengeboran sumur berikutnya, rekondisi. Jadi, diyakini lebih hemat," kata Danar.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Analisis Biaya SKK Migas Widi Santuso mengatakan SF-05 merupakan fluida pengeboran berbasis treated-oil (synthetic oil-based mud) yang digunakan untuk meningkatkan kinerja aktivitas pengeboran minyak di Blok Mahakam. SF-05 telah memenuhi standar kualitas, baik yang ditetapkan SKK Migas maupun PHM
Menurutnya, penggunaan produk dalam negeri diharapkan dapat mendukung kegiatan optimasi produksi di kegiatan hulu migas. Selain itu, penggunaan produk dalam negeri menciptakan penghematan biaya operasi dengan tetap melaksanakan kegiatan operasi sesuai dengan kaidah keteknikan yang baik dan aman.
Widi menambahkan peningkatan penggunaan produk dalam negeri menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional dan juga daerah operasi kegiatan usaha hulu migas. Hasil uji coba produk SF ini diharapkan menunjukkan kinerja yang baik sehingga dapat menjadi pengganti bagi produk sejenis dari luar negeri yang masih digunakan saat ini.
Dia berharap produk lokal SF 05 yang digunakan ini dapat mengurangi impor di hulu migas.
"Kami mendorong agar perusahaan minyak menggunakan produk lokal atau sendiri. Perusahaan mampu kok. Kami selama imi bersinergi agar mampu penuhi kualitas itu. Kami selama ini bersinergi dengan teman-teman Pertamina penuhi kualitas itu yang diperlukan industri migas," ucapnya.
Menurutnya, dalam tahap uji coba penggunaan SF-05, akan mampu menghemat senilai Rp100 miliar.
"Tentu nanti dihitung pemakaian selanjutnya ada nilai lain lagi. Sebelumnya, impor dari Singapura dan banyak dari luar untuk memenuhi kebutuhan, dipenuhi," tuturnya.
Widi berharap hasil uji coba produk SF ini diharapkan menunjukkan kinerja yang baik sehingga dapat menjadi pengganti bagi produk sejenis dari luar negeri yang masih digunakan saat ini.