Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan Indonesia terus berbenah untuk memperbaiki daya saing global.
"Itu selalu kita bicarakan bahwa tingkat kompetitif kita di bawah Thailand, Vietnam. Mereka lebih baik dari kita [dalam daya saing dan kemudahan berinvestasi]. Kita menyadari itu sehingga harus diperbaiki," paparnya di Kantor Wakil Presiden, di Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Jusuf Kalla menyebutkan banyak bidang dalam pemerintahan yang harus diperbaiki. Perbaikan itu mulai dari regulasi hingga kemudahaan untuk berinvestasi.
Laporan Global Competitiveness Report 2019 dari World Economic Forum (WEF) mencatat peringkat daya saing Indonesia menurun hingga 6 peringkat. Tahun lalu, Indonesia berada di ranking 44 tapi kini peringkatnya turun ke posisi ke-50.
Indonesia mengumpulkan skor 64,6 atau lebih rendah 0,3 dibandingkan tahun lalu.
Secara terpisah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai regulasi investasi yang rumit menjadi penyebab.
Baca Juga
“Ya, itu karena regulasi kita terlalu rumit dan institusi pemerintah yang belum terlalu ramah investasi,” ungkapnya.
Tumpang tindih aturan di kementerian/lembaga disebut menekan minat investor ke Indonesia. Padahal, negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia makin agresif menawarkan berbagai kemudahan.