1. Menteri Rini Kumpulkan Seluruh Dirut BUMN, Gelar Rapat Tertutup
Kementerian BUMN bersama dengan direktur utama perusahaan-perusaan pelat merah melakukan rapat koordinasi. Rapat tersebut ditujukan untuk menyiapkan landasan dalam memajukan bisnis perusahaan negara.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan Perhubungan Edwin Hidayat Abdullah mengatakan tahun 2020 berpotensi menjadi tahun yang penuh tantangan, karena para ahli ekonomi memperkirakan akan terjadi perlambatan ekonomi global di 2020. Baca selengkapnya di sini
2. Bom Waktu Itu Bernama Sampah Labuan Bajo
Beberapa kali nakhoda perahu cepat atau speed boat mengurangi kecepatan saat saya bersama rombongan wartawan tengah dalam perjalanan menuju Pulau Padar dari Pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Speed terpaksa dikurangi karena perahu berpapasan dengan onggokan sampah yang terbawa arus laut dan angin. Baca selengkapnya di sini
3. Ekonomi Lesu, Potensi Shortfall Pajak Membesar
Risiko shortfall diproyeksikan terus berlanjut karena sampai 7 Oktober 2019 realisasi penerimaan pajak hanya Rp912 triliun atau minus 0,31%.
Dengan tren penerimaan yang minus 0,32%, realisasi penerimaan pajak tahun ini kemungkinan hanya akan berada pada angka 85%-87% atau Rp1.340,8 triliun-Rp1.372,4 triliun dari target penerimaan sebesar Rp1.577,5 triliun. Baca selengkapnya di sini
4. OYO Rooms Dapat Pendanaan US$1,5 Miliar
Unicorn India yang bergerak di bidang perhotelan dan didukung oleh SoftBank Group Corp, Oyo Rooms, menyatakan akan kembali menghimpun dana sebesar US$1,5 miliar dalam putaran pendanaan baru yang dipimpin oleh pendiri dan CEO OYO Rooms Ritesh Agarwal dan investor lainnya.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Oyo disampaikan bahwa Agarwal akan memompa US$700 juta ke perusahaan yang berbasis di Gurugram itu melalui perusahaannya RA Hospitality Holdings, baca selengkapnya di sini
5. BPH Migas Cabut Pembatasan Solar Subsidi, Ini Respons Kadin Indonesia
Kadin Indonesia mengapresiasi langkah Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) merevisi pembatasan Solar bersubsidi menyusul indikasi adanya kekacauan dalam pelaksanaan di lapangan.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan bahwa langkah ini tepat untuk menjaga daya beli masyarakat. Baca selengkapnya di sini